Jakarta (ANTARA News) - Pertemuan tahunan Bank Pembangunan Asia (ADB) yang akan diselenggarakan di Bali, 2-5 Mei 2009 diharapkan dapat menghasilkan devisa sebesar 7,5 juta dolar AS.
Hal itu dikemukakan oleh Plt Menko Perekonomian Sri Mulyani di Kantor Kepresidenan Jakarta, Rabu, seusai melaporkan kesiapan penyelenggaraan pertemuan itu kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
"Dari kunjungan sekitar 2.500 peserta asing maka diperkirakan ada sekitar 7,5 juta dolar AS devisa yang akan masuk melalui belanja para peserta ini," kata Sri Mulyani.
Ia menjelaskan bahwa sidang tahunan ke-42 ADB itu dijadwalkan dihadiri oleh para gubernur ADB, LSM internasional, lembaga perbankan, pengawas dan investor. ADB yang merupakan lembaga keuangan terbesar kedua dunia setelah Bank Dunia yang memiliki 67 negara anggota.
"Dari sisi posisi Indonesia, ini adalah untuk kedua kalinya sebagai tuan rumah sidang tahunan ADB," katanya.
Menurut dia, hal itu memberikan citra yang positif terhadap Indonesia sebagai tempat yang dianggap memiliki stabilitas yang baik sehingga bisa menyelenggarakan acara internasional dan memberikan kontribusi terhadap krisis ekonomi dunia yang saat ini masih dalam tahap pemulihan.
"Dan tentu saja dari acara ini diperkirakan akan ada promosi pariwisata dan akan ada lebih banyak wisatawan yang datang," katanya.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dijadwalkan membuka sidang tahunan itu bersama Presiden ADB pada 4 Mei 2009.
"Presiden Yudhoyono dan presiden ADB juga akan menandatangani perangko seri `ADB annual meeting` (Pertemuan Tahunan ADB)," katanya.
Sri Mulyani juga mengatakan bahwa Presiden memberikan arahan agar persiapan pertemuan itu dilakukan dengan pemeriksaan secara detil.
"Agar kepercayaan dan persepsi masyarakat Internasional terhadap Indonesia dapat terus dipelihara dengan baik," ujarnya.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009