Palangka Raya (ANTARA) - Manajemen Kalteng Putra harus memulangkan seluruh pemainnya ke kampung halamannya masing-masing karena kompetisi Liga 2 Indonesia belum jelas kapan akan dilanjutkan akibat pandemi COVID-19.
"Rencana semua pemain yang tinggal di Palangka Raya akan dipulangkan, kalau tidak besok atau lusa," kata Pelatih Kalteng Putra Eko Tamamie saat dihubungi dari Palangka Raya, Minggu.
Pemulangan pemain ke kampung halamannya masing-masing, selain menyikapi pencegahan agar pemain tidak terkena COVID-19, juga karena belum jelasnya kapan kompetisi Liga 2 akan kembali digelar.
"Apabila 29 Mei 2020 tanggap darurat COVID-19 berakhir, maka pada Juni 2020 mereka sudah kumpul kembali di Palangka Raya untuk menjalani latihan serta menghadapi kompetisi," katanya.
Mantan Asisten Gomes de Oliviera itu menegaskan, dengan tidak jalannya kompetisi tentunya sesuai surat edaran Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) akan memberlakukan pemotongan gaji pemain.
Meski ada kebijakan tersebut, Eko Tamamie belum mengetahui mengenai kebijakan klub apakah dilakukan pemotongan sesuai persenan yang sudah ditentukan atau tidak.
"Karena semua masalah gaji itu kebijakan manajemen klub, kalau saya tidak mengetahui mengenai hal itu. Namun pemotongan kayanya memang ada, berapa persen itu yang kami tidak mengetahuinya," jelas Eko.
Eko yang juga berstatus sebagai anggota Kepolisian di Polda Kalimantan Tengah itu, juga menyarankan anak asuhnya, ketika berada di kediamannya masing-masing agar selalu menjaga kondisinya.
Bahkan tetap rutin menjaga kebugaran tubuh, agar kondisi fisik yang sudah bagus ketika menjalani latihan di markas Kalteng Putra tetap terjaga dan tidak hancur.
"Meski mereka dipulangkan, saya juga tetap tekankan menjaga fisik agar tidak rusak ketika kembali ke Palangka Raya untuk menghadapi kompetisi lanjutan," katanya menegaskan.
Baca juga: Jadwal pertandingan belum jelas Kalteng Putra fokuskan latihan
Baca juga: Ujicoba Kalteng Putra melawan Barito Putera dibatalkan
Pewarta: Kasriadi/Adi Wibowo
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2020