Jakarta (ANTARA News) - Para tokoh perempuan khususnya bakal calon legislator (caleg) pada pemilu 2014, perlu memulai mendekati dan bertatap muka dengan masyarakat kecil di pedesaan, agar mereka lebih dikenal dan mendapatkan dukungan suara pada pemilu lima tahun mendatang, kata Mantan Menko Kesra dan Taskin Prof Dr Haryono Suyono.Prof Haryono yang juga Ketua Yayasan Damandiri mengemukakan hal itu dalam acara dialog interaktif bertemakan "Kependudukan dan Pemberdayaan Perempuan" di Radio D FM Jakarta, Rabu, yang didampingi pembicara Ketua Umum Dharma Wanita Persatuan Pusat Dr Nila Moeloek, dan Deputi Ketua Yayasan Damandiri Rohadi Haryanto.Menurut Haryono, pendekatan tersebut diperlukan agar masyarakat dapat mengenal lebih dekat dan menyerap aspirasi masyarakat yang diperlukan, sehingga untuk memenuhi kuota 30 persen wakil rakyat dari perempuan akan terpenuhi bahkan menjadi 60 persen pun akan terpenuhi.Para caleg perempuan yang mendapatkan suara banyak pada pemilu 2009, karena mereka bersedia terjun dan mnedekati masyarakat luas di pedesaan maupun di perkotaan, sehingga para caleg perempuan tidak perlu memasang iklan gambar atau baliho di jalan, tetapi lebih efektif dengan pendekatan komunikasi tatap muka atau dari hati ke hati.Haryono berharap, melalui pendekatan tatap muka, para caleg dapat meberdayakan kaum perempuan khususnya di pedesaan agar mereka mampu mandiri, memahami kesetaraan jender yang meili hak dan kewajiabn yang sama dengan kaum laki-laki.Selain itu, katanya, jumlah penduduk perempuan Indonesia yang mencapai 51 persen dari sekitar 230 juta jiwa dibanding pria yang hanya 49 persen itu, secara bertahap akan dapat mengubah budaya dominasi kaum pria yang diharapkan kaum perempuan dapat bekerja seperti laki-laki atau tidak hanya bekerja di rumah tangga.Sementara itu, Ny Nila Moeloek mengatakan, suami atau orang tua harus memberikan hak dan pendidikan kepada anak perempouan yang sama dengan anak laki-laki agar mereka memilki kemampuan SDM yang setera dengan pria.Perempuan yang akan terjun menjadi bakal caleg Pemilu 2014 mendatang harus memiliki persiapan dari segi materi, mental dan kemampuan berdialog dan memaparkan program, sehingga kelak jadi anggota DPR telah siap melaksanakan tugas dan begitu pun jika gagal menjadi anggota DPR, maka tetap menerima dan beraktivitas semula, katanya. Ny Nila mengharapkan, para suami dan naggota keluarga memberikan dukungan penuh dari segi materi dan mental kepada isteri yang terjun dalam dunia politik, sehingga jika gagal tidak akan mengancam keutuhan keluarganya termasuk masa depan anak-anaknya. sedangkan, Rohadi Haryanto yang juta mantan Dirjen Adminitrasi Kependudukan Depagri mengatakan, kaum perempuan harus mendapat pendidikan yang tingi seperti pria, sehingga kelak menjadi ibu tangga akan dapat mendidik anak secara maksimal, memberikan makanan yang bergizi dan meningkatkan derajat kesehatannya."Anak perempuan juga harus disiapkan dapat bekerja mandiri, sehingga sewaktu berkeluarga tidak menggantungkan pada suami dan jika suami terpaksa terkena pemutusan hubungan kerja atau meninggal dunia, maka ia akan mampu mandiri sebagai pengganti kepala keluarga dalam membesarkan anak-anaknya," katanya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009