Surabaya (ANTARA News) - Dua pemain asal Brasil, Jairon Feliciano dan Anderson Da Silva menjadi pahlawan kemenangan Persebaya atas Persiba Bantul 2-0 (0-0), pada kompetisi Divisi Utama di Stadion Gelora 10 Nopember Tambaksari Surabaya, Rabu.

Penyerang Jairon Feliciano membuka gol kemenangan tuan rumah pada menit ke-56, setelah menyambar umpan Andi Odang yang menerobos sisi kanan pertahanan Persiba.

Pemain bertahan Anderson Da Silva yang melakukan tusukan dengan cepat ke jantung pertahanan Persiba, menambah keunggulan Persebaya pada menit ke-67, setelah lolos jebakan "offside" dan mengoyak gawang Arif Musafak.

Persebaya nyaris menambah gol beberapa menit berselang, namun tendangan keras bek sayap Mat Halil masih melambung tipis di atas mistar.

"Kami memang bermain buruk di babak pertama dan tidak mampu mencetak gol. Itu biasa dalam pertandingan, tapi kami bisa memperbaiki keadaan di babak kedua," kata Anderson usai pertandingan.

"Gol ini saya persembahkan untuk rekan saya Jairon yang kemarin (21/4) merayakan ulang tahun ke-28," tambah Anderson yang telah mengoleksi empat sejak bergabung dengan Persebaya musim ini, dua di antaranya di ajang Copa Indonesia.

Bermain di depan sekitar 7.000 pendukungnya, Persebaya tampil tanpa greget pada 45 menit pertama. Serangan yang dibangun selalu kandas, karena Persiba memainkan sepak bola bertahan.

Empat penyerang yang diturunkan Pelatih Persebaya Arcan Iurie, masing-masing Jairon, Andi Odang, Roger Batoum, dan Purwanto tidak mampu berbuat banyak.

Bahkan, pemain asal Kamerun, Roger Batoum menjadi "kartu mati" karena sering kehilangan bola dan salah melakukan "passing".

Masuknya gelandang gesit Andik Vermansah pada babak kedua menggantikan Batoum, mampu menghidupkan serangan. Pola bertahan yang dimainkan Persiba, kewalahan menghadapi gempuran pemain tuan rumah yang menyerang dari semua lini.

"Kami kesulitan membongkar pertahanan Persiba, karena mereka bertahan total dengan sembilan pemain di belakang. Setelah Andik masuk di babak kedua, kami mulai bisa menguasai keadaan dengan bermain cepat," kata Asisten Pelatih Persebaya, Ibnu Grahan.

Pelatih Persiba, Nandar Iskandar mengakui strategi bertahan memang sengaja diterapkan pada babak pertama, untuk meredam permainan tuan rumah.

Nandar hanya menempatkan Ezequeil Gonzales di lini depan untuk melakukan serangan balik.

"Menghadapi tim besar seperti Persebaya, kami harus pandai-pandai mengatur strategi. Di babak pertama strategi bertahan berjalan sesuai rencana, tapi kami kesulitan mengimbangi di babak kedua," katanya.

Menurut Nandar, dua gol yang bersarang di gawang anak asuhnya, karena kelengahan lini belakang yang tidak cepat mengantisipasi pergerakan Jairon dan Anderson.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009