Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah dalam penyusunan RAPBN 2010 akan lebih fokus pada pemulihan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan rakyat.
"Kita menyusun kebijakan fiskal dengan orientasi memulihkan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan rakyat," kata Menkeu dan Plt Menko Perekonomian, Sri Mulyani Indrawati, dalam sambutannya pada acara rakor pembangunan nasional pusat 2009 di Gedung Bappenas Jakarta, Rabu.
Menurut dia, asumsi awal RAPBN 2010 adalah pertumbuhan ekonomi 5 hingga 6 persen, tingkat inflasi dijaga di tingkat rendah 4,5 sampai 5,5 persen.
Sementara untuk suku bunga antara 6-7 persen, nilai tukar 9.500 sampai 10.500 per US persen, harga minyak diperkirakan 45 hingga 60 dolar AS per barel, dan produksi minyak 950 sampai 970 juta barel per hari.
Dengan asumsi tersebut, pemerintah akan mengarahkan defisit APBN 2010 sekitar 1,3 persen sebab saat ekonomi menurun maka penerimaan juga mengalami penurunan.
"Saat penerimaan menurun, maka ekonomi juga melambat. Untuk itu, stimulus fiskal akan tetap dipertahankan walaupun dilakukan lebih selektif dan dievaluasi ke depan," katanya.
Sri Mulyani menyatakan, pemerintah juga tetap memberikan insentif pajak melalui penurunan tarif PPh badan dan pajak ditanggung pemerintah selain itu APBN tahun 2010 juga akan tetap mempertahankan anggaran pendidikan 20 persen dari nilai APBN.
Sementara itu, pertumbuhan penerimaan pajak diperkirakan 14% dengan mengantisipasi pelambatan ekonomi 2009 dan pemulihan ekonomi tahun 2010.
(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009