Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) BEI ditutup turun 13,617 poin (0,84 persen) menjadi 1.615,232.
"Aksi profit taking (ambil untung) memicu pelemahan setelah indeks dalam beberapa hari ini terus menguat," kata Analis BNI Sekuritas M Alfatih.
Menurut Alfatih, sejak awal Maret lalu, IHSG mengalami kenaikan sekitar 30 persen yang didorong oleh sejumlan sentimen positif mengenai kondisi Indonesia.
Pelaku pasar memutuskan untuk mengambil untung sebagai antisipasi akan dipublikasikannya laporan keuangan perusahaan. Sebagian perusahaan kemungkinan akan mengumumkan kerugiannya dalam laporan keuangan nanti.
Pada sisi lain, naiknya harga minyak juga dikhawatirkan akan menimbulkan tambahan biaya bagi korporasi
"Harga minyak dunia yang naik lagi dinilai akan memberikan beban tambahan," katanya.
Selain itu, nilai tukar rupiah yang terpuruk pada hari ini mendekati 11.000 per dolar AS, juga memicu tekanan terhadap indeks.
Sementara mengenai menguatnya beberapa saham, terutama di sektor perbankan, menurut Alfatih, dipicu oleh meningkatnya rating (peringkat) perbankan Indonesia yang dilaporkan oleh sebuah survei lembaga internasional.
Pada transaksi perdagangan kali ini, transaksi yang terjadi mencapai 165.975 kali dengan volume saham yang diperdagangkan 14,962 miliar lembar dan total nilai Rp5,264 triliun.
Indeks saham-saham unggulan (bluechip) yang tercatat dalam indeks LQ45 turun 0,02 persen menjadi 319.608. Saham-saham yang tercatat menguat dari saham-saham perbankan seperti BNI (BBNI) naik Rp75 menjadi Rp1.060, BII (BNII) naik Rp30 menjadi Rp475, Bank Danamon (BDMN) naik Rp25 menjadi Rp2.775.
Sedangkan beberapa saham yang mencatat pelemahan di antaranya, saham Bumi Resources (BUMI) turun Rp220 menjadi Rp1.230, Astra Agro (AALI) turun Rp200 menjadi Rp14.750 dan INCO turunRp125 menjadi Rp3.025.
(*)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009