Gempa yang terjadi saat kebanyakan warga sudah tidur itu. Warga terbangun dan kemudian berhamburan ke luar rumah untuk menghindari hal-hal yang dapat membahayakan diri mereka.
Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa terletak pada 1,72 lintang selatan dan 120,14 bujur timur dengan kedalaman 10 kilometer.
Lokasi gempa yang cukup keras yang dirasakan warga Kota Palu tersebut, sekitar 46 kilometer tenggara Kabupaten Sigi. Sigi berbatasan langsung dengan Kota Palu dan Kabupaten Donggala.
Baca juga: Ratusan KK korban gempa masih tinggal di tenda darurat
Gempa terbesar dengan magnitudo 7,4 mengguncang Palu, Sigi, dan Donggala pada 28 September 2018, dengan menelan ribuan korban jiwa.
Gempa juga menimbulkan tsunami di Teluk Palu dan likuefaksi di sejumlah permukiman warga Palu dan Sigi.
Bahkan, hingga kini masih banyak warga Kota Palu yang tinggal di tenda-tenda darurat karena tidak mendapatkan hunian sementara dan hunian tetap yang dibangun pemerintah serta berbagai lembaga kemanusiaan.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada laporan adanya bangunan rusak akibat gempa magnitudo 5,8 di Kota Palu pada Sabtu malam.
Baca juga: Petani Sigi masih merana, meski Gempa Palu setahun berlalu
Baca juga: Penyintas bangun tugu peringatan bencana 28 September 2018 di Palu
Pewarta: Anas Masa
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2020