Teheran, (ANTARA News) - Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad dalam wawancara eksklusif dengan stasiun televisi berbahasa Prancis di Swiss TV5 dan TVSI di Teheran mengatakan, mengenai masalah hak asasi manusia (HAM), Iran memiliki pertanyaan yang akan diajukan kepada Eropa dan AS dan bukan sebaliknya.
Ia mengatakan rakyat Iran percaya negara Barat adalah pangkal dari semua gerakan HAM di seluruh dunia, demikian dikutip dari IRNA-OANA.
Ketika menanggapi pertanyaan mengenai keprihatinan negara Barat sehubungan dengan kehadirannya dalam pertemuan Durban II, Presiden Iran itu mengatakan alasan bagi keprihatinan mereka mesti diketahui.
"Kami menentang rasisme dan kami percaya pangkal masalah di dunia bersumber pada rasisme dan rakyat Iran siap membantu mendongkel rasisme serta menegakkan perdamaian dan keamanan di dunia," katanya.
Mereka yang tak menghadiri konferensi di Swiss mesti menjawab kepada bangsa mereka apakah mereka mendukung rasisme atau tidak, kata Presiden Iran tersebut.
Ia menambahkan seluruh dunia mengetahui bahwa rezim Zionis adalah lambang rasisme saat ini.
"Rezim itu membunuhi perempuan dan anak-anak Palestina, lalu mereka (negara Barat) mengutuk mereka. Mengapa sekarang membela mereka," Ahmadinejad mempertanyakan. Ditambahkannya kaum Zionis menganggap diri mereka lebih unggul dibandingkan yang lain dan itu berarti rasisme.
Mengenai pembunuhan orang Yahudi selama Perang Dunia II, Ahmadinejad mengatakan, "Saya hanya mengajukan dua pertanyaan, tapi mereka menyerang, dan bukan menjawab, saya. Saya seorang guru dan setiap manusia memiliki hak untuk bertanya mengenai berbagai kejadian".
"Pertanyaan saya ialah ini: Apakah Holocaust adalah peristiwa sejarah, di mana itu telah terjadi dan mengapa orang Palestina mesti menebusnya?" demikian pertanyaan Presiden Iran tersebut. Ia menambahkan Barat menyebut dia "orang yang gila perang" dan bukan menjawab pertanyaannya.
"Pertanyaan kedua ialah ini: Meskipun setiap orang memiliki hak untuk menyelidiki setiap masalah, mengapa penelitian dan penyelidikan mengenai Holocaust dilarang di Eropa dan mengakibatkan hukuman?"
Mengenai reaksi Iran terhadap kesediaan Presiden AS Barack Obama menjalin hubungan dengan Teheran, Presiden Ahmadinejad mengatakan Iran ingin semua hubungan dilandasi oleh saling menghormati dan keadilan.
Ketika menjawab pertanyaan mengenai ancaman Israel untuk menyerang Iran karena kegiatan nuklirnya, Presiden Ahmadinejad mengatakan, menurut sudut pandang Iran, semua ancaman itu bukan masalah.
"Mereka tak dapat melindungi diri mereka sendiri. Bagaimana mereka dapat menyerang negara besar seperti Iran?" katanya.
Ia menambahkan Revolusi Islam Iran adalah revolusi dalam pemikiran dan kebudayaan dan itu berarti menghormati hak azasi manusia, keadilan dan persaudaraan. Kapitalisme telah berakhir dan rakyat di dunai berbicara mengenai Iran, katanya.
Mengenai harapan dari pertemuan Jenewa, Ahmadinejad mengatakan konferensi tersebut mesti melakukan tindakan guna membuat rasisme sirna, karena rasisme adalah pangkal krisis politik, ekonomi dan budaya.
Tentu saja, perang melawan rasisme sangat sulit, karena kekuatan utara dan kekayaan dunia sekarang berada di tangan kaum rasis, katanya.(*)
Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009
ya anda benar budaya jahat iran memang sudah terlihat sejak dulu kala.
rupanya banyak begundal2 pemimpi siang bolong pendukung teroris2 hamas dan iran di sini hahaha.