tokoh masyarakat ini perlu dilibatkan dalam memberikan sosialisasi

Jakarta (ANTARA) - Pakar kebijakan publik dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Prof Cecep Darmawan meminta pemerintah untuk melibatkan tokoh masyarakat untuk melakukan sosialisasi dan edukasi pada masyarakat terkait bahaya virus COVID-19.

"Memang kita butuh dengan apa yang disebut literasi publik. Jangan pernah bosan dalam memberikan sosialisasi dan edukasi pada masyarakat, karena masyarakat kita beragam," ujar Cecep saat dihubungi dari Jakarta, Sabtu.

Kegiatan sosialisasi dan edukasi yang dilakukan tersebut, harus melibatkan berbagai elemen masyarakat. Bukan hanya pemerintah dari pusat hingga daerah, melainkan juga semua elemen masyarakat termasuk tokoh masyarakat, cendekiawan, tokoh pemuda, tokoh agama, dan lainnya.

"Tokoh masyarakat ini perlu dilibatkan dalam memberikan sosialisasi dan edukasi pada masyarakat agar mematuhi anjuran pemerintah," katanya.

Baca juga: Sosiolog: Tokoh agama terdepan yakinkan masyarakat cegah COVID-19
Baca juga: Ganjar kumpulkan FKUB bahas acara besar keagamaan di Jawa Tengah

Selain itu, kata Guru Besar Ilmu Politik itu, pemerintah perlu membuat peta sebaran COVID-19, untuk mengetahui mana daerah yang endemik dan berpotensi endemik.

"Sehingga masyarakat dengan mudah memahami, bahwa mengapa mereka tidak boleh ke luar dari rumah. Kerja dari rumah, belajar dari rumah, dan ibadah dari rumah. Itu tujuannya agar orang yang terpapar COVID-19 namun tidak menimbulkan gejala, tidak menyebarkan virus kemana-mana," kata Cecep lagi.

Jika tidak dilakukan sosialisasi dan edukasi, maka hal seperti itu akan sulit dipahami oleh masyarakat. Setelah itu, perlu adanya penegakan hukum dengan bijak. Misalnya kalau ada yang keluyuran maka perlu ditegur oleh aparat, supaya tidak keluyuran dan berkumpul.

Upaya komunikasi tersebut, perlu dilakukan dengan berbagai cara. Untuk perkotaan, akan lebih efektif dengan media sosial. Sedangkan di perkampungan bisa dengan melibatkan tokoh masyarakat.

Selain itu, Cecep juga mengingatkan pentingnya jaminan dari pemerintah untuk masyarakat marginal, yang tidak bisa bekerja karena harus tinggal di rumah. Pemerintah, lanjut dia, perlu mendata bagi mereka yang benar-benar membutuhkan pada saat situasi sulit seperti saat ini.

Baca juga: Tokoh agama dan daerah diimbau kooperatif cegah kerumunan massa
Baca juga: Wamenag ajak tokoh agama aktif edukasi soal virus corona
Baca juga: Seruan ibadah di rumah, Mahfud percayakan pada tokoh agama

Pewarta: Indriani
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020