Jakarta (ANTARA) - Rumah Sakit Darurat COVID-19 di Wisma Atlet ikut mendata para pengantar pasien karena mereka dianggap sebagai Orang Dalam Pemantauan (ODP), demikian kata otoritas terkait di Jakarta, Sabtu.
Komandan Satuan Tugas Kesehahatan RS Darurat COVID-19 Wisma Atlet, Brigadir Jenderal Agung Hermawanto menjelaskan data para pengantar pasien yang statusnya dianggap sebagai ODP itu akan dilaporkan ke instansi terkait, di antaranya Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta.
Baca juga: Tiga kriteria pasien yang diterima RSD Wisma Atlet
Baca juga: RS Darurat COVID-19 tidak terima pasien anak di bawah 15 tahun
Untuk itu, RS Darurat COVID-19 Wisma Atlet menyiapkan jalur khusus bagi pasien beserta pengantarnya agar memudahkan petugas melakukan pendataan.
"(Pasien) dan pengantar pasien dilewatkan jalur sebelah kiri untuk didata karena pengantar pasien masuk ODP," kata Brigjen Agung dalam sesi jumpa pers di Wisma Atlet sebagaimana ditayangkan langsung oleh televisi nasional, TVRI, Sabtu.
Dalam waktu tiga hari sejak RS Darurat COVID-19 di Wisma Atlet mulai beroperasi pada 23 Maret, tenaga kesehatan RS tersebut telah melayani kurang lebih 208 pasien.
Baca juga: Jubir: RS Darurat Wisma Atlet untuk kurangi beban RS rujukan
Sebelumnya, Brigjen Agung pada Jumat (27/3) menjelaskan hanya ada tiga kriteria pasien yang dapat dirawat di rumah sakit darurat itu, di antaranya pasien rujukan rumah sakit dengan kondisi ringan sampai sedang karena COVID-19; pasien yang mengalami gangguan atau sakit COVID-19; dan pasien yang dijemput oleh otoritas terkait setelah ada laporan dari keluarga atau masyarakat bahwa dia terindikasi kena COVID-19.
Ia menerangkan masyarakat dapat mencari informasi lebih lanjut mengenai rumah sakit darurat di Wisma Atlet melalui sambungan telepon 119 ekstensi (EXT) 9.
Per Jumat (27/3), Pemerintah Indonesia lewat laman resmi http://covid19.go.id yang dipantau Sabtu, melaporkan total pasien positif COVID-19 sebanyak 1.046 jiwa dan 46 diantaranya dinyatakan sembuh, sementara 87 lainnya meninggal dunia.
DKI Jakarta masih jadi provinsi dengan jumlah pasien positif terbanyak, yakni 598 jiwa, disusul oleh Jawa Barat 98 pasien, Banten 84 pasien positif, Jawa Timur 66 pasien, dan Jawa Tengah 43 pasien positif.
Baca juga: Kementerian BUMN akan duplikasi RS darurat di beberapa daerah
Baca juga: RS Darurat di Wisma Atlet untuk pasien positif dengan Tes PCR
Baca juga: 566 orang dikerahkan dukung operasi RS Darurat Wisma Atlet
Sementara itu, Worldolmeters, laman penyedia informasi statistik independen, menunjukkan per hari ini, jumlah pasien positif COVID-19 dunia mencapai 597.458 jiwa dan 27.370 diantaranya meninggal dunia, tetapi 133.373 pasien lainnya telah dinyatakan sembuh.
Amerika Serikat jadi negara dengan jumlah kasus COVID-19 terbanyak di dunia melampaui China, pusat penyebaran wabah. Jumlah pasien positif COVID-19 di AS mencapai 104.256 jiwa dengan 130 tambahan kasus baru.
Italia menempati urutan kedua dengan 86.498 pasien positif, sementara China berada di urutan ketiga dengan total 81.394 pasien.
Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2020