Jakarta (ANTARA News/Bloomberg) -- Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad kembali melontarkan kalimat-kalimat pedas terhadap Israel di forum anti rasisme di Jenewa, sehingga mendorong beberapa delegasi Eropa angkat kaki dari pertemuan itu karena menilai serangan verbalnya terhadap Israel sebagai menebar kebencian.
Dalam pidatonya di konferensi rasisme di Jenewa, Ahmadinejad menyebut rasisme sebagai ancaman serius terhadap perdamaian dunia dan dengan terang menunjuk Israel dengan mengeluarkan seruan melawan rasisme kaum Zionis Israel.
"Kata Zionisme mewujudkan rasisme yang secara keliru berlindung pada agama dan mencaci sentimen-sentimen keagamaan untuk menutupi kebencian dan wajah buruk mereka," kata Ahmadinejad.
Segera setelah Ahmadinejad menyampaikan kalimat-kalimat pedasnya ini, sejumlah delegasi termasuk Prancis, Finlandia dan Denmark angkat kaki dari ruangan sebagai unjuk protes atas pernyataan Presiden Iran ini yang salah satunya menuduh Israel tengah membangun rezim rasis yang beringas dan represif terhadap Palestina.
Republik Ceko yang sedang kebagian memimpin kepresiden Uni Eropa juga menyatakan bahwa delegasiya akan menarik diri dari konferensi itu.
Ahmadinejad kemudian melanjutkan serangannya pada Israel dengan berkata selama jumpa pers bahwa rezim Zionis tengah mengancam memerangi Iran.
AS, Jerman, Kanada dan Australia adalah beberapa negara yang memboikot forum internasional Jenewa itu karena khawatir menjadi forum kecaman yang tidak seimbang terhadap Israel.
Hari ini Israel telah memanggil duta besarnya untuk Swiss untuk berkonsultasi mengenai protes negara itu terhadap berlangsungnya pertemuan antara Presiden Swis Hans-Rudolf Merz dan Ahmadinejad.
Sementara itu, Deputi Dubes AS untuk PBB, Alejandro Wolff, menyebut pidato Ahmadinejad itu penuh dengan kebencian. "Ini mamalukan, gegabah, menunjukkan pengabaian pada organisasi di tengah mana dia berbicara, (yaitu) PBB dan menggambarkan ketidakadilan yang seram dari bangsa Iran."
Pesan Kuat
Presiden AS Barack Obama sangat menentang pernyataan Iran ini, kata Robert Gibbs, Sekretaris Pers Gedung Putih, dalam satu brifing di Washington.
Sementara Robert Wood, juru bicara Departemen Luar Negeri AS, menyebut pernyataan Ahmadinejad ini tidak bisa diterima dan angkat kaki dari konferensi adalah satu pesan kuat terhadap Iran.
AS sendiri masih berharap untuk melibatkan Iran dalam masalah-masalah seperti peran negara itu di Irak, kata Wood kepada wartawan di Washington hari ini.
Israel telah menolak keperansertaan Ahmadinejad dalam konferensi itu karena berulangkali mempertanyakan keabsahan sejarah mengenai Holokus.
Sementara Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon mengkritik Ahmadinejad karena telah memanfaatkan pidatonya untuk mengeluarkan hujatan, memecah belah dan bahkan menghasut.
"Pernyataan Presiden Iran telah membuat forum ini jauh lebih sulit menciptakan solusi yang konstruktif untuk masalah-masalah yang sebenarnya dari rasisme," kata Ban.
Ban, yang duduk tepat berhadapan dengan Ahmadinejad selama Presiden Iran itu berpidato, juga menyatakan merasa sangat menyesal bahwa harapannya untuk terciptanya masa depan persatuan dunia tidak amini oleh Presiden Iran.
Ban menyatakan dia telah mengingatkan Ahmadinejad selama pertemuan awal mereka menjelang konferensi bahwa Majelis Umum PBB telah mengadopsi satu resolusi yang mencabut penyamaan Zionism dengan rasisme dan mengakui fakta-fata sejarah dari Holokus.
Presiden Prancis Nicolas Sarkozy juga mengecam pernyataan Ahmadinejad dalam konferensi itu.
"Konferensi Jenewa bertujuan untuk mendukung perjuangan melawan rasisme dalam segala bentuk. (Namun) Pidato dari Presiden Iran adalah justru kebalikannya, yaitu satu seruan yang tak bisa ditoleransi mengenai kebencian rasis, mengolok-olok cita-cita dan nilai yang ditorehkan dalam Deklarasi Universal HAM," kata Sarkozy.
Behitu Ahmadinejad melangkahkan kaki menuju mimbar untuk menyampaikan pidato, beberapa pemrotes yang mengenakan rambut palsu beraneka warna dan hidung plastik merah dari plastik, berunjuk rasa, namun segera dibubarkan petugas keamanan.
Liberalisme Barat
Selama pidatonya, Presiden Iran ini berkata bahwa liberalisme Barat, seperti halnya komunisme, telah menemui akhirnya. Liberalisme Barat berusaha mencapai tujuannya sendiri dan pengaturan baru yang tidak menghormati nilai-nilai kemanusiaan dan norma ilahi.
Meskipun begitu, dia memastikan bahwa dia akan menyambut Obama dalam meningkatkan hubungan kedua negara.
"Kami menyambut perubahan-perubahan mendasar ini. Perubahan itu penting, terutama dalam kerangka situasi yang sedang terjadi sekarang. Sementara adalah tidak mungkin membenarkan kecenderungan hubungan dunia sekarang. Kami mendukung dialog yang didasarkan pada saling menghormati dan mengakui prinsip keadilan," katanya.
Sebelum Ahmadinejad berbicara, PM Israel Benjamin Netanyahu, saat berpidato dalam pertemuan kabinet yang bertepatan dengan pengenangan tahunan atas 6 juta warga Yahudi yang dibantai selama Perang Dunia II, menyatakan bahwa penyesalan Israel adalah tidak semua orang mau belajar dari Holokus.
Pemimpin Israel ini lalu mengkritik penyelenggara konferensi di Jenewa karena memberikan platform (serangan) pada Ahmadinejad yang merupakan penyangkal Holokus dan berulangkali ingin menghapus Israel dari peta Bumi. (*)
Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009
semua sistem mereka yg omong kosong itu akan kami basmi! tidak akan ada tempat untuk lari, tidak ada tehnologi yg bisa mereka gunakan