Jenewa (ANTARA News/Xinhua-OANA) - Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon, Senin, mengutuk pidato Presiden Iran Mahmoud Ahamdinejad di "Durban Review Conference on Racism.

"Saya mencela penggunaan landasan ini oleh presiden Iran guna menuduh, memecah, dan bahkan menghasut," kata Ban dalam satu pernyataan.

Ban menilai pidato Ahmadinejad bertentangan dengan apa yang akan dicapai Konferensi itu dan mempersulit penyelesaian konstruktif bagi masalah rasisme.

"Kita semua harus berpaling dari pesan semacam itu baik dalam bentuk maupun isi. Kita harus bergandeng tangan dan bekerjasama guna mewujudkan agenda yang konstruktif dan substantif dalam memerangi rasisme, dikstriminasi rasial, orang yang benci pada orang lain dan tak-adanya toleransi," katanya.

"Durban Review Conference" yang dibuka Senin di Jenewa, adalah pertemuan lanjutan dari "World Conference agains Racism" yang diselenggarakan pada 2001 di Durban, Afrika Selatan.

Dalam pidatonya pada konferensi itu, Presiden Iran menyebut Israel sebagai rejim rasis yang paling kejam dan sangat menindas di Palestina.

Ia juga mengatakan negara Yahudi diciptakan dengan dalih penderitaan orang Yahudi dalam Perang Dunia II.

Puluhan diplomat Eropa meninggalkan ruang pertemuan untuk memperlihatkan protes mereka saat pidato Ahmadinejad itu.

Amerika Serikat, Israel, Kanada, Australia dan beberapa negara lain Eropa sudah memilih untuk memboikot pertemuan itu bahkan sebelum konferensi tersebut dimulai karena khawatir acara itu digunakan sebagai forum mengecam Isarel.

Dalam pernyataan terpisah Senin, komisaris tinggi PBB urusan hak asasi manusia juga mengutuk pidato Ahmadinejad.

"Saya dengan tegas mencela pidato presiden Iran yang disampaikan sore ini di `Durban Review Conference against Racism`," kata Navi Pillay.

"Saya mengutuk penggunaan forum PBB sebagai tribun politik. Saya sangat keberatan dengan ini," katanya, namun ia keberatan atas boikot beberapa negara terhadap konferensi itu. (*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009