“Tempat tinggal kita ini hanya satu, kita harus serius menyelamatkannya. Melalui partisipasi masyarakat di kegiatan Earth Hour ini, serta peran serta individu melalui platform Voice for the Planet, berarti kita sudah membantu pemimpin negara dan dunia untuk dapat menghasilkan keputusan yang mendukung perbaikan kesehatan dan pelestarian bumi serta mewujudkan kesejahteraan untuk seluruh mahluk hidup,” kata Acting CEO WWF- Indonesia Lukas Adhyakso dari keterangan tertulisnya diterima di Jakarta, Jumat (27/3).
Yayasan WWF Indonesia pertama kali menggelar Earth Hour pada tahun 2009 dengan kegiatan utama mengajak peran serta masyarakat untuk mematikan lampu dan alat elektronik yang tidak terpakai selama satu jam di rumah hingga ikon-ikon kota.
Tahun 2020 ini, di tengah perjuangan melawan krisis kesehatan akibat wabah virus COVID-19, Indonesia bersama lebih dari 180 negara lainnya tetap melaksanakan peringatan Earth Hour dengan mengadakan ragam kegiatan virtual dalam jaringan (daring/online) bertajuk “Earth Hour di Rumah”.
Selaras dengan hal tersebut, tidak hanya melakukan kegiatan switch-off, Earth Hour tahun ini memfasilitasi masyarakat untuk menyuarakan harapan dan komitmennya melalui pengumpulan suara online di https://www.wwf.id/voice-planet berjudul “Voice for the Planet”.
Tiap individu dapat memilih satu atau lebih isu-isu lingkungan yang menurutnya sangat mendesak yaitu sampah plastik; transportasi dan energi; satwa liar dan hutan; serta air dan pangan.
Suara masyarakat yang terhimpun diharapkan dapat menjadi basis dan fokus kerja bagi pemimpin negara dan pembuat keputusan, pemimpin perusahaan, lembaga, serta organisasi dalam merespon berbagai isu lingkungan.
“Earth Hour bagi saya berlaku setiap jam, setiap hari, sepanjang tahun. Tekad bersatu untuk melindungi keanekaragaman hayati di Indonesia dan merawat planet Bumi belum pernah sebesar saat ini. Kita harus menjaga momentum ini dan kami anak muda berusaha untuk berkontribusi nyata,” kata Relawan Komunitas Earth Hour Indonesia Renny Widyanti.
Namun, penyebaran virus COVID-19 memaksa semua untuk menghindari pertemuan publik secara massif dan terbuka, sehingga mari berkumpul secara virtual untuk Earth Hour sambil memperbarui komitmen kita untuk planet Bumi tempat tinggal semua.
“Kita harus saling menjaga rumah satu-satunya yang kita miliki. Mari bergabung bersama saya dan jutaan orang di seluruh dunia untuk menjadikan Earth Hour ini sebagai momen solidaritas kita. Mari angkat suara kolektif kita untuk memastikan masa depan bumi yang lebih bersih, sehat, aman, adil hijau, lestari dan berkelanjutan," ujar dia.
Pada pelaksaan Earth Hour 2020 di Indonesia, WWF-Indonesia dan Komunitas Earth Hour di 33 kota akan berfokus pada empat isu utama, yaitu membangun kolaborasi untuk kampanye mengurangi sampah plastik di lautan, mempromosikan kampanye hemat energi serta energi baru terbarukan, menginisiasi komitmen anak muda untuk program pembangunan kesadaran konsumen akan pola konsumsi yang berkelanjutan, serta menggerakkan kampanye pembangunan kesadaran terkait keanekaragaman hayati dan anti perdagangan illegal satwa liar yang dilindungi di seluruh Indonesia.
Baca juga: Cegah COVID-19, 180 negara peringati Earth Hour 2020 secara virtual
Baca juga: Earth Hour Indonesia 2020 bakal diadakan secara daring
Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: Arief Mujayatno
Copyright © ANTARA 2020