New York (ANTARA News/AFP) - Produsen otomotif AS yang sedang dililit masalah, General Motors (GM), berpacu untuk merestrukturisasi perseroannya untuk mencegah kebangkrutan dengan merencanakan tindakan pemutusan hubungan kerja (PHK) atas 1.600 karyawan kerah putihnya dalam 10 hari ke depan, kata seorang jurubicara GM, Senin.
"Mulai pekan ini, GM akan menetapkan (nasib) sekitar 1.600 karyawan kerah putih sampai akhirnya mereka mengetahui bakal diberhentikan mulai 1 Mei," kata jurubicara GM Tom Wilkinson.
Pemberhentian itu merupakan bagian dari rencana GM yang telah diumumkan pada Februari untuk mengurangi 3.400 karyawan terlatih tahun ini di Amerika serikat, katanya.
"Kami pikir kami akan menyelesaikan PHK sebagian besar mereka pada 1 Mei nanti," tambahnya.
Pemerintahan Presiden Barack Obama telah memberikan GM waktu hingga 1 Juni untuk mempresentasikan rencana restrukturisasi yang agresif menyusul suntikan dana publik sebesar 13,4 miliar dolar ke perusahaan otomotif terbesar negeri itu, padahal sebelumnya pemerintah AS telah menolak rencana restrukturisasi yang disodorkan pada akhir Maret.
Kinerja GM merosot setelah mengalami kelesuan penjualan di tengah resesi panjang di AS, sehingga bisa dipaksa mengajukan kebangkrutan dan melakukan restrukturisasi di bawah supervisi pengadilan jika gagal memenuhi tenggat waktu yang ditetapkan pemerintah Federal.
Manajemen GM mengungkapkan, perseroannya membutuhkan dana darurat lima miliar dolar AS sebagai dana publik tambahan untuk menyelamatkan usahanya.
Hingga kini GM telah mengurangi 47.000 karyawannya, termasuk sekitar 26.000 di luar AS sehingga jumlah karyawannya di seluruh dunia menjadi sekitar 200 ribu orang.
Di AS, selain karyawan kerah putih, GM telah mengurangi 7.000 buruh pabrik tahun ini dalam program berhenti sukarela, tambah Wiilkinson. (*)
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009