Jakarta (ANTARA News) - Indonesia semestinya tidak hanya rajin membangun kompleks belanja, tapi juga harus banyak membangun pertunjukkan berskala internasional untuk memperkokoh sekaligus meningkatkan kreativitas seni dan kebudayaan, kata musisi Dwiki Dharmawan di Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, Jakarta, Senin.
Dwiki, bersama Krakatau Group dan penari kontemporer Didiek Ninik Towok serta pesinden Peni Chandra, pada 8-18 April 2009 mengikuti April Speing Friendship Art Festival (ASFAF) ke 26, di Pyiongyang, Korea Utara.
Mereka meraih Gold Prize untuk Komposisi Terbaik dan Silver Prize sebagai The Best Vocal Performance dengan menyisihkan 22 negara peserta lain.
Dwiki mengatakan, tampil di Grand Theatre, Pyongyang yang memiliki fasilitas memadai menunjang pertunjukan, membuat performa Krakatau lebih maksimal.
"Berkaca dari penampilan pada 'venue' berskala internasional di Korea Utara itu, sudah saatnya pemerintah Indonesia juga memiliki gedung kesenian yang lebih modern. Di Indonesia khususnya Jakarta, justru yang banyak dibangun adalah mal-mal mewah," kata suami artis Ita Purnamasari ini.
Sekjen Budpar Wardiyatmo yang turut bersama Dwiki mengamini keinginan musisi senior Indonesia ini dengan mengatakan tempat pertunjukan internasional memang menjadi kebutuhan kesenian dan kebudayaan Indonesia.
"Ini merupakan tantangan kami. Tidak hanya seni pertunjukan dari budaya nasional, tetapi dengan menyiapkan fasilitas seni pertunjukan yang bersifat kolosal juga penting sebagai tempat pertunjukan konser-konser artis kelas dunia," ujarnya.
Ia menjelaskan, saat ini Jakarta memiliki Gedung Kesenian di kawasan Pasar Baru, Jakarta Pusat, dan Taman Ismail Marzuki, di Cikini, Jakarta, tetapi kurang memadai menjadi tempat untuk mempertontonkan berbagai seni pertunjukan kelas dunia.
"Butuh biaya yang tidak sedikit untuk mewujudkannya. Bukan hanya di Jakarta, tetapi juga perlu dibangun di daerah-daerah seperti Bali, Medan dan kota besar lainnya," ujarnya.
Ia menilai, perlu komitmen bersama pemerintah pusat dan pemerintah daerah termasuk swasta membangun fasilitas tersebut dan menjadikannya sebagai target bersama. (*)
Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009