Denpasar (ANTARA) - Perusahaan Listrik Negara Unit Induk Distribusi (PLN UID) Bali meminta masyarakat setempat tidak percaya klaim yang menyatakan bahwa pemasangan alat penghemat yaag dipromosikan dapat menghemat tagihan listrik.
Manajer Komunikasi PLN UID Bali I Made Arya di Denpasar, Jumat, mengaku akhir-akhir ini banyak menerima kabar mengenai promosi alat penghemat listrik. Oleh karena itu, ia mengimbau masyarakat agar lebih waspada jika ada oknum tertentu maupun yang mengaku sebagai petugas PLN menawarkan pemasangan alat tersebut.
Baca juga: Komplotan pencuri bermodus pegawai PLN diringkus
"Kami (PLN) tidak pernah mengeluarkan produk alat penghemat. Penghematan listrik bergantung pemakaian pelanggan, bukan dari alat seperti itu," kata Arya menegaskan.
Ia mengatakan alat penghemat listrik yang ditawarkan umumnya berupa peralatan kompensator daya yang diklaim mampu menghemat listrik atau mampu memperkecil pembacaan nilai daya aktif yang terukur pada kWh meter.
Ia mengatakan hasil kajian berbagai laboratorium teknik terhadap berbagai merek dagang menyatakan bahwa penggunaan alat kompensator daya tidak memberikan dampak terhadap konsumsi daya aktif oleh beban, dengan demikian alat kompensator daya tidak dapat membantu mengurangi konsumsi energi pada pelanggan dan tidak mempengaruhi pengukuran energi pada kWh meter.
Baca juga: PLN Bali siaga menjaga pasokan listrik menghadapi wadah COVID-19
Baca juga: Pengembangan energi bersih di Bali diapresisi Kementerian ESDM
Semua alat penghemat listrik yang beredar di pasaran merupakan komponen pasif yang terdiri dari kapasitor dengan rangkaian pendukungnya. Saat dipasang pada beban rumah tangga yang bersifat resistif penggunaan alat penghemat listrik dapat memperburuk faktor daya dan justru akan memperbesar energi terukur.
"Melihat hasil kajian yang telah dilakukan, kami harap masyarakat jangan terpengaruh dengan promosi yang belum teruji kebenarannya," kata Arya.
Pewarta: I Komang Suparta
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2020