Jakarta (ANTARA News) - PT Bank Andara memperkirakan modal disetor pada 2010 akan mencapai Rp270 miliar atau naik dua kali lipat dari saat ini Rp135,9 miliar dan setelah dua bulan mendapat tambahan dana baru menjadi Rp175 miliar.

"Kami optimistis akan dapat mencapai modal disetor Rp270 miliar, karena keempat investor baru siap memberikan dukungannya dalam upaya mengubah bisnis baru dari sektor retail banking ke wholesale banking," kata Dirut bank tersebut, Paulus Wiranata kepada pers usai berganti nama dari PT Bank Sri Partha (BSP) menjadi PT Bank Andara di Jakarta, Senin.

Ke empat investor baru tersebut Mercy Corp International yang memiliki saham 42 persen, Internasional Finance Corporation (IFC) 20 persen, Catholic Organization for Relief and Development Aid (Cordaid) 13 persen, dan The Hivos-Truidas Fund (HTF) 17 persen.

Ke empat investor itu telah menanamkan modal sebesar 5 juta dolar AS. Dikatakan, Bank Andara akan mengalihkan bisnisnya ke wholesale banking dengan fokus pembiayaan lembaga keuangan mikro seperti koperasi, Bank Perkreditan Rakyat (BPR), dan Lembaga Perkreditan Desa.

"Intinya visi kami adalah menjadi pioner mitra keuangan utama bagi sektor keuangan mikro Indonesia, mengembangkan inovasi dan jangkauan luas bagi mereka yang kurang mendapatkan akses jasa keuangan," katanya.

Ia optimistis akan dapat meningkatkan kinerja banknya yang didukung fakta di mana sektor keuangan mikro di Indonesia, merupakan salah satu yang terbesar di dunia dengan lebih dari 50.000 lembaga keuangan mikro menyentuh sekitar 40 juta orang.

Prediksi Bank Indonesia (BI) menunjukkan, hampir 50 juta orang tetap tak tersentuh oleh dunia perbankan dan hampir 50 persen dari populasi penduduk masih hidup di bawah garis kemiskinan.

Karena itu masih terbuka peluang bagi bank tersebut untuk masuk di sektor tersebut. Untuk itu, pihaknya juga akan membuka kantor cabang di Jakarta untuk melebarkan sayapnya, untuk menyalurkan kredit lebih besar apalagi Jakarta merupakan pusat pertumbuhan ekonomi.

Pembukaan kantor cabang di Jakarta akan dilakukan, namun harus menunggu keluarnya izin dari Bank Indonesia. Saat ini proses sedang dilakukan mungkin dalam waktu satu sampai dua bulan izin itu akan keluar, ucapnya.

Ditanya mengenai suku bunga yang tinggi, menurut dia, Bank Andara akan menyesuaikan diri dengan pasar, karena untuk menarik nasabah diperlukan pendekatan yang lebih baik.

Untuk tahap awal, pihaknya akan mengalokasikan dana sekitar Rp300 miliar untuk kredit lembaga keuangan mikro. Karena itu pihaknya berharap dapat menghimpun dana pihak ketiga sebesar Rp300 miliar.

Ia mengatakan, Bank Andara diharapkan akan dapat merekrut satu juta nasabah sepanjang tahun ini.

Sementara itu, Country Manager IFC Adam Sack mengatakan, Bank Andara diharapkan akan dapat menjadi pendorong bagi pengembangan lembaga keuangan mikro dan dapat membantu mengurangi dampak krisis keuangan global pada rakyat kecil.

Dalam lima sampai delapan tahun ke depan, diharapkan akan dapat menjangkau satu juta pengusaha mikro yang belum terjangkau oleh institusi keuangan yang ada, sehingga memungkinkan mereka meningkatkan serta mengembangkan usahanya.  (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009