Palembang (ANTARA News) - Sriwijaya FC (SFC) berjanji akan menerapkan strategi permainan normal dan melupakan "antifootball" atau permainan bertahan penuh, pada laga melawan kesebelasan Gamba Osaka, Jepang, di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Palembang, Sumatra Selatan (Sumsel), Selasa (21/4).
"Kami akan bermain normal. Jika kalah bola akan bertahan, jika menang bola akan menyerang," ujar Rahmad Darmawan, pelatih SFC, di Palembang, Minggu.
Menurut Rahmad, perubahan strategi itu perlu diterapkan karena berkaca dari pengalaman pertemuan pertama yang berakhir dengan skor 5-0 di Stadion Expo `70 Osaka, Jepang (8/4).
"Kami hanya mampu bertahan 35 menit dalam menerapkan `antifootball`, selebihnya gawang langsung kebobolan. Mereka memiliki bermacam-macam variasi menyerang, sehingga serapat apa pun pertahanan pasti akan kebobolan juga," ujar mantan pelatih Persija dan Persipura ini lagi.
RD, biasa Rahmad disapa, mengaku tak ada pilihan lain selain mengubah strategi. Pilihannya jatuh pada strategi normal, bukan menyerang.
"Jika bermain normal, diharapkan masih ada peluang untuk mencetak gol dibandingkan dengan hanya bertahan atau hanya menyerang," kata pelatih asal Metro, Lampung ini pula.
RD pun tidak membantah, jika pertandingan SFC melawan Gamba Osaka juga dijadikan sebagai ajang ujicoba formasi dan komposisi pemain untuk kepentingan keberhasilan pada kompetisi Copa Indonesia dan ISL (Indonesia Super League).
"Kami beruntung bisa bertemu Gamba Osaka sebelum berlaga melawan Persib di Copa kemarin, karena barisan belakang menemukan formasi ideal setelah ditempa melawan klub besar. Diharapkan pada laga kali ini, banyak pelajaran yang didapatkan tim lagi," kata pelatih berusia 42 tahun ini.(*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009