Jakarta (ANTARA) - Langkah yang ditempuh Manajemen Gojek untuk membantu kesejahteraan mitra pengemudinya melalui tagar #KasihLebihan di tengah penerapan jaga jarak fisik seiring merebaknya wabah COVID-19 membantu kelangsungan bisnis UMKM.
Ketua Bidang UMKM Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO) Handito Joewono dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat mengatakan langkah yang diambil perusahaan transportasi daring itu positif mengingat para mitra pengemudi adalah salah satu yang mengalami penurunan pendapatan sejalan dengan penerapan kebijakan social distancing yang mengakibatkan menurunnya penggunaan jasa transportasi ojek online.
"Kondisi saat ini juga besar dampaknya bagi UMKM dan masyarakat kecil. Mitra ojol ini saya anggap sebagai bagian dari UMKM sehingga perlu diperhatikan. Secara tidak langsung juga akan membuat ekonomi rakyat kecil terus berjalan," ujarnya.
Baca juga: Bantu atasi corona, Gojek dan Grab sediakan angkutan untuk ahli medis
Handito yang juga Ketua Komite Tetap Pengembangan Ekspor KADIN Indonesia mengatakan dengan adanya mitra ojol yang masih memberikan layanannya di tengah penerapan social distancing, akan turut berkontribusi pada keberlanjutan usaha mitra UMKM, baik yang tergabung dalam ekosistem Gofood maupun usaha kuliner lainnya.
"Dalam kondisi ini, yang diharapkan adalah bagaimana kita saling meringankan beban dan saling membantu. Kita yang bekerja dari rumah saja terbantu dengan adanya layanan dari perusahaan daring ini melalui Gofood-nya. Dengan begitu, semua menjadi ikut membantu UMKM kita untuk tetap semangat dan tetap hidup di tengah situasi ini," paparnya.
Baru-baru ini, Gojek mengeluarkan inisiatif untuk mengajak masyarakat untuk ikut mengapresiasi mitra driver yang tetap beroperasi di tengah pandemi virus Covid-19 melalui kampanye #KasihLebihan.
Gojek memberi kesempatan konsumen untuk memberikan uang tip sebagai bentuk penghargaan kepada pengemudi ojol ketika menggunakan jasanya. Kampanye tersebut dibuat Gojek untuk menyemangati para mitra yang rela menembus risiko di tengah situasi darurat virus corona yang memicu lahirnya kebijakan pemerintah soal social distancing.
Inisiatif lain juga diambil oleh Yayasan Anak Bangsa Bisa yang baru dibentuk dengan mengumpulkan Dana Bantuan Mitra Gojek (Gojek Partner Support Fund) yang diperoleh dari donasi para Co-CEO dan jajaran manajemen Gojek, yakni berupa pemangkasan sebesar 25 persen gaji tahunan mereka selama 12 bulan ke depan, pengalihan anggaran kenaikan gaji tahunan karyawan, dan donasi dari para partner korporat gojek.
Baca juga: Bepergian dengan "ojol" di tengah pandemik corona, amankah?
Inisiatif ini diberikan dalam rangka mendukung kelangsungan hidup ratusan ribu mitra serta merchant yang mengalami penurunan pendapatan di masa pandemi ini.
Sementara itu, dalam rangka mendukung himbauan pemerintah bagi masyarakat untuk beraktivitas #dirumahaja melalui penerapan konsep pembatasan sosial (social distancing), layanan GoFood dari ekosistem super app Gojek telah meluncurkan inovasi opsi pengantaran makanan tanpa kontak fisik secara langsung (contactless delivery).
Kemudian, bagi para merchant, Gojek sejak 12 Maret lalu telah meluncurkan serangkaian pedoman food safety, termasuk inisiatif baru yaitu Kartu Penanda Suhu Tubuh yang berisi informasi mengenai suhu tubuh dari karyawan mitra merchant yang menangani pesanan makanan serta mitra pengemudi yang mengantar makanan. Tujuannya memastikan keamanan dan menjaga agar makanan tetap higienis hingga di tangan pelanggan.
Selain itu, Gojek terus berupaya untuk memastikan bahwa seluruh mitra pengemudi tetap dapat produktif di periode sulit ini. Salah satunya dengan menyiapkan hand sanitizer, masker, vitamin, dan desinfektan kendaraan bagi mitra.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2020