Ramallah, Tepi Barat (ANTARA News/AFP) - Seorang pria Palestina ditembak mati pasukan Israel, Jumat, dalam demonstrasi menentang tembok pemisah Israel di Tepi Barat yang diduduki, kata jurubicara militer.

Menurut dokter Palestina, korban bernama Bassam Ibrahim, berusia sekitar 30 tahun, meninggal di sebuah rumah sakit di Ramallah karena terluka setelah ditembak dalam unjuk rasa di dekat Bilin.

Penjaga perbatasan telah menembakkan gas air mata dan peluru berlapis karet ke sekitar 100 demonstran yang melemparkan batu pada mereka.

Juru bicara militer Israel mengatakan, seorang warga Palestina berusia 30 tahun tewas di Ramallah, dan militer memerintahkan penyelidikan bersama Israel-Palestina terhadap keadaan sekitar kematian itu.

Gerakan Solidaritas Internasional pro Palestina mengatakan orang itu dihantam proyektil gas air mata kecepatan tinggi dan merupakan orang ke-18 yang tewas dalam demonstrasi menentang tembok kontroversial tersebut.

Para aktivis Palestina dan asing terus berdemonstrasi di Bilin dan di Nilin untuk menentang pembangunan tembok itu sambil melemparkan batu pada tentara Israel yang senantiasa menanggapi dengan gas air mata dan peluru berlapis karet.

Israel mengatakan tembok baja dan beton, pagar dan kawat berduri yang akan mencakup 723 kilometer ketika selesai itu sangat penting untuk mencegah serangan terhadap Israel, sementara Palestina menganggapnya sebagai tanah serobotan yang merusak tanah terjanji mereka.

Sejauh ini Israel telah membangun 57 persen dari tembok yang diproyeksikan yang sebagian besar berada di wilayah Tepi Barat itu. (*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009