Brisbane (ANTARA News) - Novel fenomenal "Laskar Pelangi" yang menjadi best seller dan beberapa kali dicetak ulang di Indonesia segera menjadi bacaan warga dunia setelah sang penulis, Andrea Hirata, berencana menerbitkannya dalam Bahasa Inggris.

Andrea mengungkapkan hal ini dalam diskusi film "Laskar Pelangi" dengan seratusan warga Indonesia dan Australia yang menonton film itu di Teater Schonell Universitas Queensland (UQ), Brisbane, Jumat malam.

"Laskar Pelangi versi (Bahasa) Inggris akan terbit dua bulan lagi," katanya kepada ANTARA, usai dialog interaktif dwibahasa Bahasa Indonesia dan Inggris, seraya menyebutkan ada lima ribu eksemplar untuk edisi ini.

Keputusannya menyetujui penerjemahan "Laskar Pelangi" ke dalam Bahasa Inggris melewati masa yang lama karena baginya tidak mudah menemukan penerjemah andal dengan hasil memuaskan sampai akhirnya menemukan penerjemah "hebat" bernama Engie Kilbane yang sejauh ini sudah menyelesaikan sepuluh bab.

Novel ini berkisah tentang 11 orang anak Melayu Belitong yang belajar penuh semangat di tengah kemiskinan keluarganya pada satu sekolah reot. Novel yang didedikasikan secara khusus untuk gurunya, "Ibu Halimah Nafsari" dan "Bapak Harfan Effendy Noor" itu terdiri dari 34 bab dan 533 halaman.

Novelis bernama lengkap Andrea Hirata Seman ini mengaku puas atas hasil kerja Kilbane dan optimistis laku karena sudah banyak pesanan dari Jepang, Portugal, Hongaria, Inggris dan Amerika Serikat.

Sejak cetakan pertama terbit tahun 2005, novel itu sebenarnya sudah jauh menembus batas negara berkat jasa para warga Indonesia yang membeli dan menghadiahkannya kepada teman dan saudara mereka.

Tur film

Kehadiran Andrea Hirata di Brisbane bersama Cut Mini, aktris yang memerankan sosok Ibu Guru Muslimah dalam film "Laskar Pelangi", berkaitan dengan rangkaian tur film itu di tujuh kota utama di Australia.

Andrea mengatakan, ia hanya mengikuti tur di empat kota, yakni Darwin, Brisbane, Sydney, dan Canberra.

Dalam penayangan perdana di Bioskop Darwin, 15 April lalu, sekitar 160-an warga Australia menonton, bahkan mereka membeli 40 dari 50 kaset CD film Laskar Pelangi yang dibawa Andrea. Diantara yang menonton adalah Administratur Negara Bagian Northern Territory Tom Pauling.

Di Brisbane, sambutan warga Indonesia dan Australia juga relatif besar yang menurut seorang aktivis mahasiswa yang menangani penjualan tiket di loket Teater Schonell UQ, lebih dari 400 tiket telah terjual.

Selain Darwin dan Brisbane, Laskar Pelangi juga ditayangkan di Sydney, Canberra, Adelaide, Melbourne, dan Perth pada 17-26 April.

Acara nonton bareng Laskar Pelangi itu merupakan kegiatan Pengurus Pusat Perhimpunan Pelajar Indonesia di Australia (PPIA) bekerja sama dengan cabang dan ranting PPIA se-Australia.

Film produksi 2008 yang telah ditonton sekitar lima juta orang, termasuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, itu diangkat dari novel pertama Andrea Hirata (2005).

Film yang mengisahkan kehidupan anak-anak keluarga miskin yang bersekolah di sebuah sekolah Muhammadiyah yang hampir dibubarkan di Pulau Belitung itu pertama kali diputar pada 25 September 2008. (*)

Oleh
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009