Jakarta (ANTARA News) - PT Pertamina (Persero) menjadi pemegang saham mayoritas dalam proyek terminal gas alam cair (liquefied natural gas/LNG) terapung yang akan dibangun bersama PT PGN Tbk dan PT PLN (Persero) di Laut Utara Jawa.
"Kami akan menjadi pemegang saham mayoritas, tapi persentasenya belum tahu," ujar Dirut Pertamina Karen Agustiawan usai penandatangan kesepakatan (head of agreement/HoA) proyek tersebut di Jakarta, Jumat.
Hadir dalam penandatanganan di antaranya Menteri BUMN Sofyan Djalil, Dirut PGN Hendi P Santoso, dan Dirut PLN Fahmi Mochtar.
Sofyan Djali mengatakan, proyek diharapkan mulai beroperasi pada akhir 2011.
Pemerintah, menurut dia, akan memberikan bantuan dalam hal persiapan amdal dan keputusan harga gas.
Sedang, Fahmi mengusulkan, sebelum beroperasinya proyek tersebut, konsorsium sebaiknya menyewa tangki penerima LNG terapung terlebih dahulu.
"Kebutuhan gas sudah semakin mendesak," ujarnya.
Menurut dia, kebutuhan gas PLN akan meningkat dari 800 juta kaki kubik per hari (MMSCFD menjadi hingga 1.020 MMSCFD untuk PLTGU Muara Karang dan Tanjung Priok.
Ia juga meminta, agar harga gas yang rendah karena PLN menjalankan kewajiban layanan publik.
(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009