Jakarta (ANTARA) - Pengurus Besar Persatuan Menembak Sasaran dan Berburu Indonesia (PB Perbakin) akan mengusulkan perubahan peruntukan anggaran pelatnas Olimpiade Rp7,9 miliar dari Kemenpora, sehubungan penundaan Olimpiade Tokyo 2020 akibat pandemi virus corona.
Penundaan Olimpiade juga diikuti sejumlah penundaan event-event besar yang menjadi ajang kualifikasi menuju pesta olahraga akbar empat tahunan itu.
"Setelah pengumuman resmi dari IOC tentang penundaan Olimpiade Tokyo, PB Perbakin juga dapat pemberitahuan melalui email dari Federasi Olahraga Menembak Internasional (ISSF) dan panitia penyelenggaraan event menembak internasional. Makanya, PB Perbakin langsung berkoordinasi dengan pelatih dan Tim Pelatnas Menembak serta konsultasi dengan pihak Kemenpora untuk merancang perubahan peruntukan anggaran pelatnas Olimpiade Tokyo 2020," kata Sekjen PB Perbakin, Firtian Yudiswandarta, dalam keterangan resmi, Kamis.
Semula PB Perbakin menerima anggaran Pelatnas Menembak Olimpiade dari Kemenpora sebesar Rp7,9 miliar yang dialokasikan untuk dana try out, trainning camp (TC) dan keikutsertaan di berbagai event internasional. Namun, rencana itu tidak bisa direaliasasikan sehubungan dengan penyebaran virus Corona yang melanda dunia termasuk Indonesia.
"Ternyata penyebaran COVID-19 itu lebih cepat daripada program yang sudah direncanakan. Makanya, kita akan formulasikan ulang penggunaan anggaran tersebut," tegasnya.
Rencananya anggaran sebesar Rp7,9 miliar itu tidak hanya dialokasikan untuk Pelatnas Olimpiade Tokyo saja tetapi juga untuk biaya petembak Pelatnas SEA Games Vietnam 2021 sekaligus Olympic Youth Games di Senegal 2022.
"Persaingan di SEA Games Vietnam 2021 dan Youth Olympic Games Senegal 2022 itu cukup ketat dan persiapan harus dilakukan sedini mungkin. Dan, kita akan menjaring petembak dari hasil PON Papua 2020 yang akan bergabung dengan petembak pelatnas Olimpiade Tokyo 2021," tegas Yudi,
Baca juga: PB Perbakin berharap pada jatah 'wildcard' Olimpiade 2020
Baca juga: Indonesia kuasai menembak nomor Metalic Silhouette
Lebih jauh, Yudi mengungkapkan mundurnya pelaksanaan Olimpiade Tokyo pada tahun 2021 akan membuat persiapan 10 petembak pelatnas Olimpiade lebih panjang khususnya Vidya Rafika Rahmatan Thayiba yang sudah lolos kualifikasi dan Fathur Gustafian yang diupayakan mendapat wild card.
"Kita bisa punya banyak waktu mempersiapkan Vika dan Fathur (jika dapat wildcard ataupun kuota) untuk bisa bersaing pada nomor 50m Smallbore 3 position di Olimpiade Tokyo 2021. Sebab, mereka memiliki kemampuan dan peluang yang sama dengan petembak negara lain," ujarnya
Untuk mengatasi kejenuhan petembak pelatnas Olimpiade, Sekhen PB Perbakin itu mengungkapkan adanya rencana untuk menurunkan Vika dan kawan-kawan menjalani latih tanding dengan Petembak Puslatda Jabar, Jatim dan lain-lain.
"Latih tanding akan kita laksanakan usai wabah COVID-19 mereda sembari menunggu kejuaraan internasional dan babak kualifikasi Olimpiade dibuka kembali," tambahnya.
Baca juga: Dua emas pijakan Vidya Rafika menuju Olimpiade Tokyo
Pewarta: Naufal Difaudin
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2020