Jakarta (ANTARA) - Perhelatan akbar Tour de France (TdF) tahun ini akan diselenggarakan tanpa penonton sebagai upaya untuk memerangi pandemi COVID-19, kata Menteri Olahraga Prancis Roxana Maracineanu.
Pemerintah Prancis masih melakukan sejumlah diskusi dengan panitia penyelenggara TdF mengenai masa depan balap sepeda tahunan itu, yang biasanya membuat jalan-jalan di seantero Prancis dibanjiri para penggemar balap sepeda.
Semua opsi telah dipertimbangkan termasuk penundaan atau pembatalan TdF yang telah diselenggarakan sejak 1903, kata sang menteri.
Baca juga: Usai cedera, Froome incar titel kelima Tour juga emas Olimpiade
"Semuanya telah terbayangkan. Kami telah (melarang kehadiran penonton) untuk sejumlah kompetisi sebelumnya, meski yang ini tidak akan memiliki dampak yang sama karena model bisnis Tour (TdF) tidak bergantung pada penjualan tiket seperti sepak bola atau rugby," kata Maracineanu seperti dikutip AFP.
Penundaan Olimpiade Tokyo dan Piala Eropa 2020 membuat fokus berganti kepada TdF, yang berlangsung melewati kota-kota dan desa-desa di Prancis selama tiga pekan dan berakhir di Champs Elysees di Paris.
Baca juga: Reaksi Bernal setelah juara Tour de France 2019
"Menurut saya hari ini semua orang bersikap waspada dan bertanggung jawab terhadap periode isolasi yang kami lakukan, dan semua orang tahu alasan-alasan dan hal positif yang bisa didapat," tambahnya.
"Maka pada akhirnya (keputusan itu) tidak akan terlalu buruk, karena Anda masih dapat menyaksikannya melalui televisi," pungkas Maracineanu.
Baca juga: Daftar juara Tour de France
Pewarta: A Rauf Andar Adipati
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2020