Los Angeles (ANTARA News) - Seorang pria bersenjata membunuh satu orang sebelum bunuh diri di satu rumah sakit di Long Beach, sekitar 64 kilometer di sebelah selatan Los Angeles, Kamis, kata pihak berwenang.

Pria bersenjata itu, yang diidentifikasi sebagai pekerja farmasi Long Beach Memorial Medical Center, menembak satu orang di dalam rumah sakit tersebut, kata polisi.

Penembakan itu membuat pasien lain dan pegawai rumah sakit bergegas mencari perlindungan di ruang kantor dan kamar mandi, kata beberapa saksi mata di tempat kejadian.

Polisi Long Beach mulanya hanya mengkonfirmasi bahwa dua orang telah ditembak menjelang petang di lobi rumah sakit tersebut.

Beberapa saksi mata mengatakan kepada wartawan di tempat kejadian bahwa pria bersenjata itu adalah seorang pegawai bagian farmasi di rumah sakit tersebut.

"Itu adalah perbuatan salah seorang pekerja di bagian farmasi yang melakukannya sendirian. Ia bekerja di bagian farmasi," kata Charity Perez, yang suaminya bekerja di rumah sakit itu, kepada KCAL9, satu stasiun TV lokal.

"Ia adalah orang yang sangat menyenangkan. Maksud saya, saya menangis, anak-anak saya dan saya menangis karena kami semua mengenal dia. Ia benar-benar orang yang menyenangkan. (Ia) selalu masuk kerja. Selalu membantu ketika orang memerlukan bantuan dengan memberi obat jadi saya tak tahu apa penyebabnya."

Dave Chamberlain, seorang pegawai kota yang bekerja di dekat rumah sakit, mengatakan ia mendengar suara tembakan.

"Kami mendengar lima suara tembakan dan kami juga berlindung, lalu kami dapat melihat seorang pria dengan senjata api terarah kepada dirinya," kata Chamberlain kepada KCAL9.

"Dan saya berpaling. Terdengar suara tembakan, kami dapat mendengar orang mengerang dan pada saat itu polisi berkumpul di daerah itu. Saya dapat mendekat, ingin tahu, dan seorang pria tergeletak ... saya melihat orang yang tampaknya pelaku penembakan," katanya.

Perez mengatakan pelaku penembakan mungkin diberitahu baru-baru ini bahwa ia akan diberhentikan pada Juni.

Polisi mengatakan alasan pembunuhan itu masih diselidiki.(*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009