UMKM terutama sektor mikro ada 65 juta unit usaha dan ini bukan persoalan kecil, tapi persoalan besar

Jakarta (ANTARA) - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan pihaknya segera merealisasikan stimulus untuk UMKM demi menjaga keberlangsungan usaha di tengah pandemi COVID-19.

Di samping itu, Teten juga mengajak semua pihak termasuk swasta, BUMN, dan masyarakat untuk membantu UMKM tetap berproduksi sebagai sektor yang menumpu sektor riil level terbawah di Indonesia.

“Perlu saya jelaskan, pelaku UMKM terutama sektor mikro ada 65 juta unit usaha dan ini bukan persoalan kecil, tapi persoalan besar. Jadi, memang bukan tanggung jawab pemerintah saja, tapi swasta dan masyarakat,” katanya dalam acara talkshow Selamat Pagi Indonesia dengan tema "Hadapi Covid-19, UMKM Bangkit!" yang disiarkan secara langsung dari Jakarta, Kamis.

Teten mengatakan pemerintah telah menyiapkan sejumlah stimulus khusus untuk menjaga daya beli produk UMKM.

Kementerian Koperasi dan UKM menyiapkan dua stimulus khusus sebagai upaya untuk menjaga dan meningkatkan daya beli masyarakat terhadap produk UMKM di tengah wabah COVID-19.

“Untuk mengantisipasi dampak ekonomi akibat COVID-19, Kementerian Koperasi dan UKM sedang menyiapkan beberapa program. Salah satunya adalah memberikan stimulus bagi peningkatan daya beli UMKM dan disetujui oleh Presiden dengan anggaran Rp2 triliun,” kata Teten.

Baca juga: Teten tegaskan KUMKM harus diselamatkan di tengah pandemi COVID-19

Ia mengharapkan stimulus tersebut mampu mendongkrak penjualan produk-produk UMKM dan dengan anggaran Rp2 triliun dan diskon 25 persen untuk konsumen dua juta orang diharapkan akan memberikan stimulus terhadap daya beli UMKM sebesar Rp10 triliun.

Kemudian, stimulus yang kedua, kata Teten, dalam bentuk bantuan tunai untuk sektor mikro.

“Teknisnya ada beberapa model yang sedang kami persiapkan. Kami sedang memberikan stimulus bagi jasa antar termasuk tukang ojek online,” kata Teten.

Untuk itu, ia menegaskan, pemerintah perlu kerja sama dengan e-commerce.

“Untuk mengefektifkan social distancing, harus dicarikan solusinya agar social distancing ini produktif,” katanya.

Stimulus bantuan tunai dicontohkan berupa dana Rp3 juta untuk usaha mikro/ultra mikro yang sudah terdampak COVID-19 dari data yang diusulkan dinas di daerah.

Kemudian, bantuan sebesar Rp2 juta kepada individu yang memiliki usaha mikro, skema bantuan Rp4 juta bekerja sama dengan BUMN pangan seperti Perum Bulog, serta dalam bentuk subsidi biaya pengantaran usaha mikro yang belum masuk ke platform digital. Koperasi di daerah yang terdampak.

“Kami sudah berkoordinasi dengan BUMN pangan yang siap menjadi off taker untuk mendistribusikan produk pangan ke warung-warung tradisional,” katanya.

CEO Tokopedia William Tanuwijaya mengatakan
Tokopedia akan membantu UMKM untuk memasarkan produknya dengan fair price atau dengan harga yang adil.

Sementara CEO BenihBaik.com Andy Flores Noya mengatakan krisis yang saat ini sedang terjadi karena wabah corona berbeda dengan krisis pada 1998.

“Kalau pada 1998 yang terpukul perbankan, saat ini sektor UMKM yang paling rentan krisis karena wabah yang membuat lumpuh perdagangan di level bawah,” katanya.

Pihaknya bersama Tokopedia kemudian sepakat merancang program khusus yang membuka donasi masyarakat untuk para pelaku usaha di sektor mikro.

“Saat ini sudah terkumpul hampir Rp1 miliar, semoga bisa menjadi sumbangsih masyarakat untuk membantu UMKM,” katanya.

Pihaknya juga bekerja sama dengan Kementerian Koperasi dan UKM dalam hal pemetaan dan pendataan UMKM yang terdampak COVID-19.

Baca juga: Presiden pastikan ada relaksasi kredit bagi UMKM terdampak COVID-19
Baca juga: Menkop: Disiapkan stimulus agat UMKM tetap bergairah di tengah Corona

Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2020