AFP melaporkan, kontrak berjangka utama New York, minyak mentah jenis "light sweet" untuk pengiriman Mei, naik 73 sen menjadi ditutup pada 49,98 dolar AS per barel.
Di London, minyak mentah "Brent North Sea" untuk pengiriman Juni, bertambah 62 sen pada 53,06 dolar AS.
"Belakangan ini pasar telah taat mengikuti pasar saham," kata Adam Sieminski dari Deutsche Bank.
"Pemikirannya sederhana: Pasar saham adalah salah satu indikator utama dari aktivitas ekonomi dan harapan pemulihan ekonomi global akan berarti lebih banyak permintaan minyak dan selanjutnya membantu menstabilkan harga OPEC," kata Sieminski.
Data ekonomi di Amerika Serikat, konsumen energi terbesar di dunia, "mixed" (beragam) pada Kamis.
Para investor didukung penurunan tak terduga klaim manfaat pengangguran baru, menjadi 610.000, dan lebih baiknya dari perkiraan indeks aktivitas manufaktur Federal Reserve Philadelphia, yang mengukur sektor tersebut di kawasab Atlantik tengah.
China, konsumen energi terbesar kedua, mengumumkan pertumbuhan paling lambat dapal satu dekade pada Kamis, namun Perdana Menteri Wen Jiabao mengatakan, kinerja ekonomi nomor tiga di dunia itu, lebih baik dari perkiraan.
Kekuatan Asia itu mencatat pertumbuhan tahunan kuartal pertama 6,1 persen, turun dari 6,8 persen dalam tiga bulan terakhir 2008, menggaris bawahi dampak krisis ekonomi global.
Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) pada Rabu, memangkas lagi estimasi permintaan minyak mentah dunia untuk 2009. Kartel memperkirakan permintaan akan menyusut 1,37 juta barel per hari (bph), atau 1,6 persen.(*)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009