Bangkalan (ANTARA News) - Kantor Kecamatan Tanah Merah, Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur, Kamis malam di rusak massa tak dikenal.

Aksi pengrusakan yang terjadi secara tiba-tiba ini menyebakan hampir semua perlatan di kantor Kecamatan Tanah Merah berantakan. Massa merobohkan lemari kecamatan dan mengobrak-abrik berkas yang tersimpan di kantor Kecamatan Tanah Merah.

Belum diketahui aksi pengrusakan yang dilakukan ratusan warga tak dikenal ini, tapi warga setempat menyebutkan hal itu karena adanya penyimpangan dalam pelaksanaan pemilu.

Jumlah personel polisi yang hanya tiga orang tak mampu meredam amuk massa, sehingga aksi anarkis tersebut tak tertahan.

Selain merusak berbagai peralatan kantor kecamatan, massa yang sejak datang sudah bringas ini juga mengobrak-abrik arsip panitia pemilihan kecamatan (PPK) dan membakar arsip daftar pemilih tetap (DPT) yang tersimpan di salah satu ruangan kantor Kecamatan Tanah merah.

Aksi pengrusakan kantor kecamatan dan pembakaran DPT pemilu ini terjadi sekitar pukul 07.30 WIB. Selanjutnya mereka bergerak ke kantor Kecamatan Galis. Tapi disana satu pleton aparat kepolisian bersenjata lengkap sudah berjaga-jaga.

Meski demikian massa ratusan warga ini sempat bersitegang tapi akhirnya memilih mundur. Saat ini suasana masih mencekam dan pihak Muspika menggelar rapat koordinasi membahas persoalan tersebut, terutama terbakarnya DPT Pemilu 2009.

Satu diantara peserta aksi yang mengaku bernama Wahyu menyatakan, aksi pembakaran DPT itu dilakukan karena pelaksanaan pemilu di wilayah Kecamatan Tanah Merah dan Kecamatan Galis berlangsung curang. Seperti adanya penggelembungan jumlah suara pemilih, pengalihan perolehan suara dari satu caleg ke caleg lainnya, yang melibatkan anggota panitia pemilihan kecamatan (PPK).

"Kami tidak puas terhadap proses pelaksanaan pemilu karena PPK tidak jujur," katanya.

Sumber ANTARA di wilayah Kecamatan Galis menjelaskan, hingga pukul 23.50 WIB suasana di dua kecamatan tersebut masih mencekam. Jajaran Muspika dan pihak PPK di dua kecamatan tersebut menggelar rapat koordinasi dengan kawalan ketat aparat kepolisian.

Hingga saat ini, belum ada keterangan resmi dari pihak Polres Bangkalan tentang aksi pengrusakan oleh massa tak dikenal tersebut dengan alasan polisi masih sibuk bertugas melakukan pengamanan.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009