Parni Hadi: perlu keseimbangan pemberitaan mengenai COVID-19 dengan kegiatan sosial kultural agar masyarakat tenang.

Semarang (ANTARA) - Pakar sastra dan budaya Jawa dari Universitas Negeri Yogyakarta Dr. Purwadi bersama seniman lainnya memainkan gamelan dan mengalunkan sejumlah tembang di Halte Bus Trans-Prambanan, Klaten, Jawa Tengah, Kamis, agar masyarakat tenang menghadapi COVID-19.

Doktor Purwadi, S.S., M.Hum. yang juga dalang bersama seniman Drs. Sumarsono, perias manten Sukinah, dan petani Sunardi menghibur masyarakat setempat dengan mengalunkan gending ketawang puspowarno dan ganda mastuti.

"Terdengar suara gamelan mengalun. Gending ketawang puspowarno dan ganda mastuti seolah-olah turut berdoa kepada Allah Swt. Keadaan segera pulih. Ayem tentrem, aman, dan damai. Lagu Jawa ini memang bernuansa spiritual," kata Parni Hadi, penggagas kegiatan sosial kultural itu, melalui pesan WA-nya, Kamis sore.

Lantunan gender (gamelan Jawa) dan gending spiritual ini, kata Parni Hadi, mengiringi kegiatan kemanusiaan untuk ketenangan sosial dengan membagi makan siang buat sopir, kenek, petugas halte, tukang ojek, kusir andong, dan penumpang yang membutuhkan perhatian.

"Semoga masyarakat selalu sehat aman damai sejahtera," kata PH, sapaan akrab Ketua Pembina Yayasan Dompet Dhuafa Republika (YDDR) Parni Hadi.

PH yang pernah sebagai Pemimpin Umum LKBN ANTARA itu memandang perlu keseimbangan pemberitaan mengenai Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) dengan kegiatan sosial kultural agar masyarakat tenang atau tidak panik menghadapi virus yang mewabah ini.

"Apalagi, kearifan lokal menawarkan kesejukan," kata Purwadi yang juga volunteer (sukarelawan) Dompet Dhuafa menambahkan keterangan PH.

Lebih lanjut PH mengatakan bahwa Dompet Dhuafa yang bergerak dalam aksi kemuliaan saat ini terjun langsung bersama dengan sukarelawan bekerja sama di lapangan, termasuk volunteer Purwadi dan kawan-kawan.

Menyinggung pencegahan COVID-19, PH menekankan bahwa pencegahan wabah corona ini dengan laku pikir zikir.

Pewarta: D.Dj. Kliwantoro
Editor: Rolex Malaha
Copyright © ANTARA 2020