Kejadian naas yang menimpa Eman (71) itu menurut keterangan warga setempat, Yanto, awalnya siaran televisi milik Eman gambarnya tidak jelas sehingga mencoba untuk membetulkan tongkat penyangga antena yang tingginya bisa dijangkau oleh tangan Eman.
Dalam tongkat tersebut terdapat buster alat untuk penguat sinyal dari antena hingga membuat jelas gambar di televisi, namun buster yang menggunakan energi lsitrik itu lupa belum dimatikan jaringan listriknya.
Sehingga secara kebetulan Eman, memegang buster tersebut merasa kaget dan terpental kebelakang hingga kepalanya terbentur ke lantai.
Saat itu Eman tidak sadarkan diri, kemudian warga dan keluarga korban membopongnya ke dalam rumah namun saat itu Eman menghembuskan napas terakhirnya dan serentak keluarga korban menangisi korban yang terkujur kaku.
Sementara itu menurut Yanto, korban meninggal selain awalnya tersengat listrik, juga kepalanya terbentur ke lantai, selain itu karena faktor usia.
Namun kata Yanto kejadian tersebut dilaporkan ke pihak kepolisian, tidak lama dari laporan warga, anggota polisi dari Polsek Mangkubumi datang ke lokasi dan memeriksa korban serta buster yang di duga ada aliran listrik.
"Kata polisi saat datang ke sini memang benar buster itu ada setrumnya, sehingga kata polisi meninggalnya Eman karena kaget kesetrum dan akibat kepalanya terbentur," kata Yanto.
Sementara itu menurut Yanto kejadian ini merupakan kali pertama di daerah tersebut dan kini antena diamankan karena warga termasuk keluarga trauma melihat buster tersebut.(*)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009