Padang (ANTARA News) - Partai Demokrat masih unggul dalam perolehan suara terbanyak sementara Pemilu 2009 di daerah pemilihan (dapil) Kabupaten Solok, Sumatra Barat (Sumbar), melalui kemenangan tipis atas Partai Golkar dan Partai Persatuan Pembangunan.

Data dihimpun ANTARA dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumbar di Padang, Kamis, hingga pukul 21:00 WIB, Demokrat bertahan di posisi pertama perolehan suara sementara di Kabupaten Solok dengan menguasai 19,57 persen atau 1.767 suara dari total 9.029 suara di dapil itu yang telah masuk pusat tabulasi nasional KPU.

Partai Demokrat unggul tipis atas Golkar yang meraih 19,07 persen suara dan bertahan diposisi dua serta dari Partai Persatuan Pembangunan yang menguasai 18,96 persen suara di posisi tiga.

Sedangkan Partai Amanat Nasional bertahan di posisi empat dengan 8,77 persen suara dan Partai Bulan Bintang (PBB) tetap dalam lima besar dengan meraih 6,51 persen suara sementara.

Jumlah warga Kabupaten Solok, dalam daftar pemilih tetap (DPT) Pemilu 2009 sebanyak 239.252 orang dan menyalurkan suaranya pada 1.075 tempat pemungutan suara (TPS) saat pemilu 9 April 2009.

Pada Pemilu 2004, Partai Golkar meraih suara terbanyak di Solok yakni 51.635 suara, diikuti Partai Amanat Nasional (22.937), Partai Persatuan Pembangunan (22.122), Partai Keadilan Sejahtera (11.662) dan Partai Bulan Bintang (9.307).

Partai Demokrat pada Pemilu itu hanya meraih 3.070 suara dan gagal masuk lima besar.

Berikut posisi perolehan suara sementara Pemilu 2009 di dapil Kabupaten Solok, Sumatra Barat, hingga Kamis pukul 21:00 WIB;

--------------------------------------------------
Nama Partai Suara Persen
--------------------------------------------------
1. Partai Demokrat 1.767 19,57
2. Partai Golkar 1.722 19,07
3. Partai Persatuan Pembangunan 1.712 18,96
4. Partai Amanat Nasional 792 8,77
5. Partai Keadilan Sejahtera 588 6,51
6. Partai Bulan Bintang 415 4,59
7. Partai Hanura 336 3,71
8. PDI Perjuangan 287 3,17
9. Partai Gerindra 275 3,04
10. Partai Matahari Bangsa 155 1,71.(*)
--------------------------------------------------

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009