Padang (ANTARA News) - Suara diraih Partai Demokrat belum tertandingi partai-partai politik lainnya dalam perolehan suara terbanyak sementara Pemilu 2009 di daerah pemilihan (dapil) Kota Padang, Sumatra Barat (Sumbar) dengan penguasaan suara mencapai 42,28 persen.

Data Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumbar dikutip ANTARA di Padang, Kamis, menunjukkan, hingga pukul 22:00 WIB, Demokrat meraih 29.923 dari 70.761 suara pemilu di Padang yang telah masuk pusat tabulasi nasional KPU.

Dengan suara mencapai 42,28 persen itu, partai Demokrat tak tertandingi dan terus bertahan diposisi pertama dengan perbedaan suara jauh diatas Partai Keadilan Sejahtera yang mendapat 13,46 persen suara untuk menempati di posisi dua.

Sementara itu, Partai Golkar terus tertahan di posisi tiga dengan baru menguasai 12,03 persen suara diikuti Partai Amanat Nasional dengan 10,86 persen suara untuk terus menempati urutan empat.

Partai Gerinda masih bertahan dalam jajaran lima besar dengan meraih 3,30 persen suara sementara.

Warga Padang yang masuk daftar pemilih tetap (DPT) Pemilu 2009 tercatat 548.014 orang dan pada 9 April 2009 menyalurkan hak pilihnya di 1.942 tempat pemungutan suara (TPS).

Pada Pemilu 2004, Partai Keadilan Sejahtera keluar sebagai peraih suara terbanyak di Padang yakni 79.060 suara, disusul Partai Amanat Nasional (70.341), Partai Golkar (68.015), Partai Demokrat (43.465) dan Partai Persatuan Pembangunan (27.014).

Berikut posisi 10 besar perolehan suara sementara Pemilu 2009 di dapil Padang, hingga Kamis, pukul 22:00 WIB;
---------------------------------------------------
Nama Partai Suara Persen
---------------------------------------------------
1. Partai Demokrat 29.923 42,28
2. Partai Keadilan Sejahtera 9.527 13,46
3. Partai Golkar 8.514 12,03
4. Partai Amanat Nasional 7.690 10,86
5. Partai Gerindra 2.339 3,30
6. Partai Persatuan Pembangunan 2.155 3,04
7. Partai Hanura 1.552 2,19
8. PDI Perjuangan 1.480 2,09
9. Partai Bulan Bintang 1.307 1,84
10. Partai Matahari Bangsa 679 0,96.(*)
--------------------------------------------------

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009