Kepala Seksi Teknologi dan Informasi Komunikasi Keimigrasian Kantor Imigrasi Bandung, Gieta Rahayu mengatakan masyarakat yang tidak memiliki kebutuhan mendesak, diimbau untuk menunda pembuatan paspor di tengah pandemi virus corona ini.
Baca juga: Ratusan WNA ajukan perpanjangan izin tinggal darurat di Imigrasi Bali
Baca juga: Rumah Sakit Hermina Karawang siap tampung PDP dan positif COVID-19
Baca juga: Gubernur minta bupati dan wali kota siapkan akses informasi COVID-19
"Artinya kalau tidak penting, kalau urgensinya bukan untuk kepentingan berobat atau kepentingan lain hingga membahayakan ya kita tidak akan diprioritaskan. Yang kita prioritaskan yang betul-betul berobat dan sakit," kata Gieta di Bandung, Kamis.
Menurutnya dalam situasi pandemi ini diperlukan pencegahan untuk memutus rantai penyebaran corona. Pasalnya, kata dia, virus itu juga bakal membahayakan bagi orang lain.
Saat ini menurutnya masyarakat memiliki potensi terpapar virus meski hanya berpergian di dalam kota. Apalagi, kata dia, masyarakat akan mendapat potensi terjangkit lebih besar apabila berpergian ke luar negeri.
"Dia keluar cuma buat bikin paspor, terus paspor nggak dipakai, sementara dia untuk melewati dari rumah ke kantor saja kemungkinan terpapar penyakit itu sudah berapa persen gitu," katanya.
Maka dari itu, ia memina agar masyarakat dapat memahami situasi yang terbatas seperti ini akibat adanya pandemi. Ia juga mengimbau masyarakat agar tetap di rumah bila tidak memiliki kebutuhan mendesak pembuatan paspor.
"Kalau memang untuk bikin paspor persiapan, entah kapan berangkatnya kayaknya nggak masuk akal. Mereka dapat pilihan untuk berdiam di rumah kenapa enggak," kata dia.
Baca juga: Imigrasi Palembang beri kemudahan WNA "overstay"
Baca juga: Imigrasi Palembang lakukan pembatasan pelayanan paspor
Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2020