Yogyakarta (ANTARA News) - Pertandingan putaran kedua Divisi Utama Liga Indonesia wilayah timur antara PSIM Yogyakarta melawan Persis Solo di Stadion Mandala Krida Yogyakarta, Kamis, berakhir tanpa gol.

Dalam pertandingan yang disaksikan 15 ribu penonton itu pemain Persis Solo Ispriyanto terpaksa keluar lapangan di menit 87, karena diganjar dua kartu kuning oleh wasit Suharto dari Jakarta Selatan.

Selain "mengusir" Ispriyanto, wasit juga mengeluarkan empat kartu kuning untuk pemain kedua tim. Tiga kartu kuning untuk pemain Persis, Adrian Wijaya, Nur Kholiq, dan Machia Malock, serta satu kartu kuning untuk pemain PSIM Kristiono.

Pada babak pertama pertandingan berjalan kurang menarik. Kedua tim menampilkan permainan yang lamban, sehingga serangan yang dibangun selalu dapat dimentahkan pemain lawan.

Penguasaan bola para pemain kedua tim juga kurang akurat sehingga bola sering lepas dengan sendirinya tanpa dapat dikontrol. Umpan antarpemain juga kurang akurat, mengakibatkan bola sering melenceng.

Memasuki babak kedua tim tuan rumah terus melancarkan serangan ke jantung pertahanan Persis, tetapi gagal membuat gol. Sepanjang babak kedua pemain PSIM lebih menguasai jalannya pertandingan.

Serangan yang dibangun pemain PSIM sempat menciptakan beberapa peluang, namun tidak satu pun gol tercipta. Sebaliknya, pemain Persis cenderung menerapkan pola permainan bertahan.

Para pemain Persis hanya mengandalkan serangan balik, yang juga selalu kandas di barisan pertahanan PSIM. Pertandingan dalam babak kedua berlangsung dalam tempo tinggi, permainan berjalan keras.

Akibatnya, wasit Suharto harus bekerja ekstra keras dalam memimpin pertandingan, bahkan terpaksa "mengusir" pemain Persis Ispriyanto yang dinilai bermain kasar.

Sementara itu, pelatih PSIM Bambang Kawijiyono mengatakan, hasil yang diraih sudah maksimal, karena pemain sudah berjuang dengan sepenuh kemampuan. Perjuangan mereka sepanjang babak kedua ternyata tidak membuahkan hasil.

"Inilah seninya bermain sepak bola, para pemain sudah berjuang tetapi tidak membuahkan hasil seperti yang diharapkan," katanya.

Pelatih Persis Solo Eduard Tjong mengatakan, selama pertandingan pemain memang diinstruksikan untuk menerapkan pola bertahan untuk menahan setiap serangan yang dilancarkan pemain lawan.

"Pola tersebut ternyata dijalankan anak-anak dengan baik sehingga setiap serangan PSIM berhasil dimentahkan dan pertandingan berakhir tanpa gol. Hasil seri tersebut membuat koleksi angka Persis bertambah satu," katanya.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009