Jakarta (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri Hassan Wirajuda berharap KTT ASEAN+3 dan KTT Asia Timur yang tertunda dapat kembali digelar dalam satu bulan mendatang.

Hal itu dikemukakan oleh Menlu Hassan kepada wartawan di Ruang Nusantara Departemen Luar Negeri Jakarta, Kamis, seusai membuka acara "Updates From The Region".

"Dalam satu bulan semestinya bisa (diselenggarakan lagi) sekalipun tidak mudah untuk mencari tanggal yang sesuai bagi 16 Kepala Negara/Pemerintahan," katanya.

Menurut Menlu, seluruh negara ASEAN, termasuk Indonesia, telah menyatakan kesediaanya untuk membantu pemerintah Thailand --ketua bergilir ASEAN-- untuk menyelenggarakan kedua KTT itu segera.

"Kami semua memiliki kepentingan agar KKT ASEAN+3 dan KTT Asia Timur dapat segera dirancang kembali," ujarnya.

Menlu mengatakan, terdapat sejumlah agenda mendesak yang memerlukan kesepakatan tingkat Kepala Negara/Pemerintahan di kawasan segera.

Pertemuan ASEAN+3 antara lain membahas Chiangmai Initiative, yang sangat diperlukan sebagai jalan keluar bersama ASEAN yang melibatkan Korea Selatan, Jepang, dan China, dari krisis keuangan global.

Selain Chiangmai Intiative, pertemuan ASEAN+3 juga bermakna untuk menstabilkan pasar keuangan di Asia Timur dan memulihkan perdagangan serta investasi akibat krisis keuangan global.

Penundaan kedua KTT tersebut tidak hanya merupakan kerugian bagi pemerintah Thailand namun juga citra ASEAN di dunia internasional.

Menlu juga mengatakan bahwa ia telah melakukan pembicaraan dengan Sekretaris Jenderal ASEAN Surin Pitsuwan guna membahas mengenai hal itu.

ASEAN atau Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara beranggotakan sepuluh negara yakni Indonesia, Malaysia, Thailand, Brunei Darussalam, Singapura, Filipina, Vietnam, Laos, Kamboja, dan Myanmar,

KTT ASEAN+3 dan KTT Asia Timur seharusnya dilaksanakan pada 11-12 April 2009 namun akibat unjuk rasa besar-besaran yang dilakukan oleh kelompok pendukung mantan PM Thailand Thaksin Shinawatra maka kedua KTT tersebut terpaksa ditunda dan para Kepala Negara/Pemerintahan ASEAN, termasuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dievakuasi dari Pattaya, Thailand.

Pada akhir 2008, pengesahan pemberlakukan Piagam ASEAN yang dijadwalkan digelar di Thailand terpaksa dilakukan di Sekretariat ASEAN Jakarta, Indonesia akibat pendudukan dua bandara internasional di Bangkok oleh kelompok yang menyebut dirinya Aliansi untuk Demokrasi (PAD).

Namun Menlu mengatakan hingga saat ini belum ada pembahasan ke arah pemindahan lokasi KTT ASEAN+3 dan Asia Timur.(*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009