Solo (ANTARA) - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan bahwa proses pemakaman Ibunda Presiden Joko Widodo (Jokowi), Sudjiatmi Notomiharjo, diatur oleh Pasukan Pengamanan Presiden dan pemerintah provinsi hanya membantu penyiapannya.
"Sebagai penanggung jawab di wilayah Jateng (kami) harus menyiapkan, membantu, menghormati," katanya di Solo, Kamis.
Ganjar pada Rabu (25/3) berada di Solo untuk bertakziah, lalu kembali lagi ke Semarang untuk memantau penanganan pasien COVID-19. Pada Kamis pagi dia kembali lagi ke Solo.
"Saya pribadi kenal Bu Noto sebagai anak buah Pak Jokowi dan sahabat. Ini sebagai bentuk penghormatan. Namun sebagai Gubernur, saya harus pulang (ke Semarang) karena mengecek kondisi pasien COVID-19. Kemudian tadi pagi saya lari ke sini," katanya.
Jenazah Ibunda Presiden Jokowi rencananya dimakamkan di permakaman keluarga di Selokaton, Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, pada Kamis pukul 13.00 WIB.
Hingga siang ini, masih ada pelayat yang datang ke rumah duka keluarga Presiden Jokowi di Jalan Pleret Raya, Kecamatan Banjarsari, Surakarta, termasuk di antaranya Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo dan Wakil Wali Kota Surakarta Achmad Purnomo.
Wali Kota Surakarta kembali mengingatkan warga agar mematuhi imbauan dari pemerintah perihal pencegahan penularan COVID-19 dan mengimbau warga tidak ikut mengantarkan jenazah Ibunda Presiden Jokowi hingga ke permakaman.
"Cukup mendoakan dari rumah karena ini untuk menghindari kerumunan," katanya.
Ibunda Presiden Jokowi, Sudjiatmi Notomiharjo, pada Rabu (25/3) meninggal dunia pada usia 77 tahun di Rumah Sakit Slamet Riyadi Solo, tempat dia menjalani perawatan akibat penyakit kanker yang dia derita sejak empat tahun lalu.
Baca juga:
Jokowi ingin rakyat doakan ibundanya dari rumah masing-masing
Ibunda berpulang, Presiden Jokowi langsung terbang ke Solo
Pewarta: Aris Wasita
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2020