Diproduseri oleh Barry Likumahuwa dan Dimas Pradipta, "Embun Pagi" disuguhkan dengan nuansa sejuk melalui optimalisasi instrumen musik yang minimalis dan vokal Albert yang mendayu.
Lagu ini sebelumnya diciptakan dan dinyanyikan oleh almarhum sang ayah dalam album grup Trio Penabur yang dirilis pada tahun 1997 bersama produser musik Harry Anggoman dan Embong Rahardjo.
"Lagu ini dibawakan ulang oleh Albert sebagai simbol estafet dalam meneruskan perjalanan berkarya keluarga Fakdawer dalam industri musik Indonesia," kata Albert lewat keterangan resminya, Kamis.
Baca juga: Barry Likumahuwa ramaikan Festival Jazz Baturraden
Baca juga: Barry Likumahuwa "berduel" dengan juara jazz Ukraina
"Embun Pagi" sendiri menceritakan tentang keindahan alam semesta yang diberikan kepada kita dari Tuhan.
"Harapannya, lagu ini bisa menjadi insipirasi bagi para pendengar untuk lebih merenungkan dan mensyukuri keindahan alam karya agung Sang Pencipta," kata Albert.
Ia juga berharap, lagunya dapat mendorong para pendengarnya untuk memberikan penghormatan dan rasa sayang kepada orang yang mereka sayangi.
"Semoga lagu ini juga bisa memotivasi pendengar untuk memberikan penghormatan dan rasa sayang kepada orang yang mereka sayangi khususnya orang tua mereka, bukan hanya saat orang tua mereka sudah tidak ada, justru terlebih lagi saat mereka masih hidup di dunia," ujarnya.
Baca juga: Albert Fakdawer Tidak Mau Main Film Horor dan Cinta
Baca juga: Hangat dan dekat, penampilan Barry Likumahuwa di Java Jazz 2020
Baca juga: Barry Likumahuwa berbagi kisah jadi ayah lewat lagu "So In Love"
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020