"Pendapatan Lintasarta tahun lalu telah menembus Rp1 triliun," kata Direktur Utama Lintasarta Noor SDK Devi, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis.
Devi menjelaskan, peningkatan pendapatan didorong tiga faktor yaitu pengembangan produk nilai tambah, perluasan infrastruktur, peningkatan layanan purna jual.
Menurutnya, meningkatnya kompetisi di industri telekomunikasi data dan internet, membuat Lintasarta terus mengembangkan inovasi dan solusi terbaru bagi pelanggan.
"Di tengah kompetisi kiat ketat perusahaan harus menyediakan layanan teknologi yang lebih beragam, handal dan tepat sehinga berguna maksimal bagi pelanggan," ujar Devi.
Meski begitu Devi tidak merinci target pendapatan yang akan dicapai pada tahun 2009.
Ia hanya menjelaskan, selain menawarkan jasa komunikasi data dan internet, Lintasarta juga mengembangkan jasa nilai tambah seperti Video Conference, Data Center, Managed Service, SMS Corporate, dan Corporate Mailer.
Jasa nilai tambah ini ujarnya, mendapat sambutan positif dari para pelaku industri, karena dapat meningkatkan kinerja dan memberikan dampak efisiensi bagi perusahaan yang mengadopsi layanan-layanan Lintasarta.
"Seluruh layanan tersebut didukung ketersediaan infrastruktur multi akses yang terdiri dari serat optik, broadband wireless access dan satelit. Sejak 2007, kami telah mengembangkan layanan komunikasi berbasis teknologi serta optik di 12 kota di Indonesia," tegasnya.
Sejak didirikan tahun 1988, Lintasarta hingga kini telah melayani lebih dari 1.400 perusahaan antara lain melalui layanan Private Network (Sambungan Data Langsung, Frame Relay, VPN IP, VSAT) dan Public Network (Internet) serta layanan pendukung (Pusat Informasi Pasar Uang, Transactional Switching, E-Business).
(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009