Denpasar (ANTARA News) - Kedutaan Besar Indonesia di Beirut, Lebanon, menggelar malam seni budaya nasional di Hotel Phoenicia Intercontinental, Beirut, Rabu malam (15/4).
Pergelaran itu dimaksudkan untuk memperkenalkan khasanah budaya Indonesia dan potensi wisata nasional.
Keterangan yang diperoleh ANTARA dari Beirut, Kamis menyebutkan, Duta Besar Indonesia di Beirut Bagas Hapsoro menjadi tuan rumah dari pergelaran yang dihadiri sejumlah warga Beirut dan pebisnisnya, termasuk Menteri Luar Negeri Lebanon Fawzy Saloukh.
"Pendekatan budaya dan sentuhan dari pertemuan warga ke warga atau pebisnis ke pebisnis disadari semakin menjadi andalan dalam peningkatan hubungan antarbangsa. Indonesia dan Lebanon selama ini telah memiliki jalinan hubungan yang baik dan kita ingin hal itu semakin baik di kemudian hari," kata Hapsoro dalam sambutannya.
Tahun 2009 ini, katanya, seluruh warga Lebanon "diundang" ke Bali, untuk merasakan alam budaya yang alami terjadi di sana selama berabad-abad.
"Bali berada di dalam wilayah Indonesia dan Bali menjadi satu pulau yang memiliki kekayaan alam dan budaya yang paling kaya di wilayah Asia Tenggara," katanya.
Mahasiswa Indonesia yang belajar di Lebanon mengetengahkan kesenian perkusi tradisional Indonesia bagi para hadirin, dilanjutkan dengan pertunjukan tari topeng, tari cendrawasih, dan beberapa tari lain.
Malam itu, menurut keterangan tersebut, seluruh hadirin bergembira bersama dan merasakan suasana atmosfer keindonesiaan yang ditutup dengan tari pergaulan dari Indonesia dan negara setempat.
Sekretaris Jenderal PATA Bali, Ratna N Soebrata memberi berbagai penjelasan tentang potensi wisata dan wilayah tujuan wisata Indonesia yang layak dikunjungi warga Lebanon.
Dalam penyampaian hal-hal terkait itu, Soebrata yang didampingi Konselor KBRI di Beirut Suri T Ishak, mendapat banyak sekali tanggapan yang mencerminkan keingintahuan warga Lebanon tentang Indonesia cukup tinggi.
Tidak cukup hanya bertanya-jawab dan suguhan seni-budaya nasional, karena masakan nasional yang dikemas secara sangat menggoda juga disajikan dalam gelaran itu.
Chef Gde Juastra, Kepala Chef The Samaya Bali yang sengaja didatangkan ke Beirut, menyuguhkan keahliannya dalam hal masak-memasak.
Gado-gado, jajan pasar semisal getuk, semar mendem, dadar gulung, dan berbagai masakan lain tertata rapi di meja-meja makan. Semuanya dicicipi para hadirin.
(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009