Jakarta (ANTARA News) - PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) dan PT Bahana TCW Investment melakukan kerjasama pendanaan untuk membangun menara radio pemancar (tower BTS).
"Ada kerjasama untuk 'fund' (pembiayaan), tetapi detilnya saya tidak tahu," kata Direktur Utama Telkom, Rinaldi Firmansyah, di Jakarta, Kamis.
Rinaldi menjelaskan, pada 2009 perseroan akan membangun sekitar 300 unit BTS Flexi, sehingga pada akhir tahun jumlahnya akan mencapai 1.300 unit BTS.
Ia tidak menyebutkan berapa besar dana yang diperoleh dari kerjasama pembiayaan dengan Bahana tersebut.
Akan tetapi, untuk pembangunan satu unit menara dibutuhkan dana berkisar Rp600 juta hingga Rp1 miliar.
Menurut dia, dana yang diperoleh dari kerjasama pembiayaan dengan Bahana tersebut sepenuhnya akan masuk ke dalam belanja modal (capital expenditure/capex) 2009.
Pada tahun ini Telkom Grup menganggarkan capex sebesar 2 miliar dolar AS, atau bekisar Rp20 triliun-Rp24 triliun.
Sesuai rencana, sebesar 1,4 miliar dolar AS akan dialokasikan untuk PT Telkomsel, anak perusahaan yang bergerak pada bisnis seluler, selebihnya sekitar 500 juta dolar AS untuk Telkom.
Rinaldi memastikan pembiayaan capex hingga kini tidak mengalami kendala karena dapat diperoleh dari perbankan lokal maupun asing.
Untuk tahap awal ujarnya, perusahaan akan memanfaatkan pendanaan dari perbankan lokal seperti Bank Mandiri, Bank BNI, Bank BRI dan Bank-bank Daerah.
Menurutnya, minat lembaga keuangan asing membiayai belanja modal Telkom juga sangat tinggi.
"Setidaknya dua vendor financing yaitu dari Jepang dan China sudah menawarkan untuk membiayai capex," katanya.(*)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009