"Kami akan melakukan apapun untuk menyelesaikan kejuaraan, jika diperlukan kami akan meminta dukungan UEFA dan FIFA untuk melampaui 30 Juni dan juga bermain pada Juli atau Agustus," kata Gravina kepada Radio Marte, Kamis.
"Terlalu prematur untuk memikirkan tanggal, namun kita harus berpikir positif, juga untuk kesehatan warga Italia dan mudah-mudahan situasi ini berakhir secepatnya," tambahnya.
Semua kegiatan olahraga profesional, termasuk sepak bola, di Italia telah ditangguhkan sampai 3 April karena pandemi COVID-19.
Baca juga: Serie A resmi dihentikan sementara akibat krisis corona di Italia
Gravina pada pekan lalu sempat menyuarakan harapannya agar Liga Italia dapat dilanjutkan pada 2 Mei.
Terkait pandemi COVID-19 dan dampaknya terhadap sepak bola Italia, Gravina mengatakan pada Kamis akan dilakukan pertemuan dengan perwakilan Liga Italia, FIGC, persatuan pesepak bola, pelatih, dan pemerintah untuk mengevaluasi situasi terkini.
"Ada banyak hal (yang akan didiskusikan)," kata Gravina.
Perihal Liga Italia yang ditangguhkan, Gravina menolak ide untuk membatalkan atau memberikan gelar juara kepada pemuncak klasemen.
Juara bertahan Juventus saat ini memimpin klasemen dengan keunggulan satu poin.
"Itu akan menjadi skenario yang tidak menyenangkan. Selama memungkinkan, saya akan terus menolak opsi-opsi tersebut," pungkasnya.
Baca juga: FIGC siapkan tiga opsi soal Serie A jika COVID-19 tak kunjung teratasi
Baca juga: Ketua FIGC berharap Liga Italia dapat diteruskan pada Mei
Pewarta: A Rauf Andar Adipati
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2020