Damaskus (ANTARA News/AFP) - Pemimpin politik Hamas Khaled Meshaal telah bertemu dengan sekelompok anggota parlemen Inggris yang sedang berkunjung di Damaskus untuk kedua kalinya dalam sebulan, gerakan Islamis itu mengatakan, Rabu.
Delegasi yang dipimpin oleh anggota parlemen dari partai Buruh Roger Godsiff itu mengadakan pembicaraan dengan Meshaal Selasa menyusul pertemuan yang sama dengan kelompok anggota parlemen Inggris dan Irlandia di ibukota Suriah tersebut bulan lalu.
Pada pertemuan Selasa, Meshaal menuduh masyarakat internasional gagal untuk berbuat sesuai dengan "kewajiban moral dan kemanusiaan" mereka dengan mengajukan syarat-syarat politik pada bantuan pembangunan kembali Jalur Gaza yang dipimpin-Hamas.
Hamas telah dicap sebagai kelompok teroris oleh Uni Eropa, Israel dan AS, yang memboikot kelompok itu karena penolakannya untuk memenuhi tuntutan agar meninggalkan kekerasan, mengakui Israel dan menghormati perjanjian damai pada masa lalu.
Meshaal -- yang tinggal di pengasingan di Suriah -- juga telah bertemu dengan sekelompok anggota parlemen Italia dan Yunani yang berkunjung bulan lalu.
Ia mengatakan pada para anggota parlemen yang berkunjung itu bahwa "campurtangan asing merusak rekonsiliasi nasional Palestina", dengan merujuk pada pembicaraan antara Hamas dan saingannya kelompok Fatah pimpinan-presiden Palestina Mahmud Abbas.
Hamas dan Fatah telah mengadakan beberapa putara pembicaraan rekonsiliasi di Mesir yang ditujukan untuk membentuk pemerintah persatuan guna memudahkan pembicaraan damai dengan Israel, tapi pembicaraan itu ditanggguhkan awal bulan ini.
Pernyataan Hamas mengutip para anggota parlemen Inggris itu yang mengatakan bahwa perdamaian di kawasan tersebut tidak dapat dilakukan tanpa melancarkan pembicaraan dengan kelompok Islam itu.
Dengan penengahan Mesir, Hamas telah melakukan beberapa putaran pembicaraan tidak langsung dengan Israel mengenai pertukaran tawanan. Pembicaraan terakhir pada masa PM Israel Ehud Olmert itu gagal menukarkan ratusan tawanan Palestina dengan serdadu Israel Gilad Shalit yang ditangkap oleh gerilyawan dalam satu serangan lintas-perbatasan.
Sementara itu, Suriah juga telah mengadakan putaran pembicaraan tidak langsung dengan Israel. Pembicaraan yang diperantarai Turki itu ditangguhkan menyusul serangan Israel ke Gaza yang menewaskan sekitar 1.400 warga Palestina.(*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009