Jakarta (ANTARA News) - Hakim agung DR H. Andi Abu Ayyub SH (54) yang baru bertugas di Mahkamah Agung (MA) 3,5 bulan terakhir ini, ternyata sudah terlibat menyiapkan kasus hukum pidana sejak masih duduk di kelas 3 sekolah dasar (SD).

"Ini salah satu kelebihan saya. Resminya saya berkarir di bidang hukum selama 34 tahun terakhir. Tetapi, saya sudah terlibat menyiapkan kasus hukum pidana sejak duduk di kelas 3 SD. Ini lantaran saya sudah membantu ayah yang kebetulan juga sarjana hukum," ujarnya saat berdiskusi "Saksi Ahli Bidang Pers" di Dewan Pers, Jakarta, Rabu.

Ayah dari empat anak tersebut juga mengemukakan kelebihannya yang lain, yakni pernah tidak tidur selama 40 hari (siang dan malam), serta memiliki rekor mampu mengemudi kendaraan roda empat secara terus menerus mencapai jarak 400 kilometer.

"Saya juga pernah tidak tidur selama 17 hari, siang dan malam. Ini berlangsung saat menjadi koordinator tim sukses Syahrul Yasin Limpo yang akhirnya terpilih menjadi Gubernur Sulawesi Selatan," katanya sambil tertawa.

Selain itu, pria kelahiran Tana Toraja itu juga membanggakan karirnya, yakni menjadi satu-satunya hakim agung MA yang berasal dari wilayah Indonesia Timur. "Inilah beberapa kebanggaan. Saya harus banggakan ini, agar tetap semangat. Hidup harus enerjik, apalagi sebagai hakim agung," ujarnya, lagi-lagi sambil tertawa.

Di hadapan sejumlah tokoh pers, antara lain Leo Batubara, Wina Armada Sukardi, Bekti Nugroho dan Abdullah Alimudi dari Dewan Pers, Andi Abu Ayyub juga mengemukakan bahwa penegak hukum, termasuk hakim, harus mendukung kemerdekaan pers. "Siapa pun tentunya harus tahu bahwa kemerdekaan pers adalah bagian dari unsur penting berdemokrasi. Ini sebabnya harus didukung," ujarnya.

Menanggapi tugasnya selaku hakim agung, ia menyatakan, sudah seharusnya dituntut bekerja secara profesional dalam menegakkan keadilan. Apalagi, Indonesia adalah negara hukum, dan setiap warganegaranya berkedudukan sederajat di mata hukum.

"Buat saya menjadi hakim agung saat ini memang harus profesional, karena semua fasilitas kerja dan keluarga sudah cukup dipenuhi negara. Saya tidak pernah membayangkan saat ini bisa tinggal di rumah dinas yang luasnya bisa ditempati oleh tiga keluarga sekaligus. Bahkan, saya juga tidak menyangka bisa punya WC yang dilengkapi AC," demikian Andi Abu Ayyub sambil terkekeh-kekeh. (*)

Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2009