Secara teori epidemiologi dengan jumlah kasus tersebut sudah memenuhi kriteria status tanggap darurat bencana COVID-19

Sleman (ANTARA) - Kasus pasien positif terinfeksi virus corona baru (COVID-19) di Kabupaten Sleman hingga Rabu tercatat enam orang atau meningkat empat orang dibandingkan dengan seminggu lalu.

"Ada lonjakan kasus positif COVID-19 di Sleman, hingga hari ini terdapat enam kasus, atau ada empat kasus baru," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Joko Hastaryo di Sleman, Rabu.

Dia menjelaskan dengan adanya lonjakan kasus yang lebih dari dua kali lipat itu, menjadikan Sleman sebagai daerah dengan jumlah positif corona tertinggi di DIY.

"Secara teori epidemiologi dengan jumlah kasus tersebut sudah memenuhi kriteria status tanggap darurat bencana COVID-19," katanya.

Baca juga: Dinkes Sleman: APD tenaga medis tinggal untuk beberapa hari ke depan

Dia menjelaskan setidaknya ada dua hal yang menjadikan status tanggap darurat, yakni sebelumnya tidak ada kasus menjadi ada kasus positif.

"Kemudian juga kenaikan kasus lebih dari dua kali lipat, minggu lalu dua kasus minggu ini naik jadi enam kasus," katanya.

Dengan adanya peningkatan jumlah kasus positif itu, pihaknya melakukan penelusuran untuk mengidentifikasi penyebaran.

"'Tracking' (penelusuran) dilakukan sesuai panduan dari Kemenkes. Tim 'tracking' harus kami pecah menjadi enam subtim sesuai dengan kasus positif agar bisa secara cepat menjangkau keenamnya," katanya.

Joko mengatakan enam kasus positif tersebut, meliputi Kecamatan Ngemplak satu kasus, Kalasan satu kasus, Ngaglik satu kasus, Berbah satu kasus, Depok satu kasus, dan Gamping satu kasus.

"Mereka ini dirawat di Rumah Sakit JIH, RS Panti Rapih, dan RS Bhayangkara Polda DIY. Untuk usia pasien, yakni 36 tahun, 69 tahun, 35 tahun, 59 tahun, 61 tahun dan 14 tahun. Sedangkan jenis kelamin tiga orang perempuan dan tiga orang laki-laki," katanya.

Baca juga: Dinkes Sleman perketat pengawasan di lingkungan Guru Besar UGM
Baca juga: Acara nikah bareng di Sleman disederhanakan di masa penularan corona
Baca juga: Cegah COVID-19, masjid dan candi di Sleman-DIY disemprot disinfektan

Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2020