Medan (ANTARA News) - Pendapatan PT Kereta Api Indonesia (KAI) tahun ini ditargetkan tumbuh sekitar 22,5 persen dari realisasi tahun lalu.
Dirut PT KAI, Ignasius Jonan, di Medan, Rabu, tidak merinci pendapatan tahun lalu dengan alasan tidak ingat. "Tapi yang pasti tahun ini pendapatan bertumbuh karena manajemen juga berupaya meningkatkan pelayanan," katanya.
Dia memberi contoh di Divre I Sumut dan NAD yang target pendapatannya tahun ini naik 22,5 persen dibanding tahun 2008 yang sebesar Rp116 miliar. Pendapatan sebesar itu diharapkan berasal dari pelayanan angkutan "crude palm oil" (CPO), angkutan penumpang serta dari sewa aset milik PT KAI.
Volume angkutan seluruh barang baik dari PT Perkebunan Nusantara dan swasta yang ada di Sumut saja mencapai 750 ribu ton per tahun, katanya.
Sementara itu, Humas PT KAI Divre I, Suhendro, mengatakan, tahun ini pihaknya menargetkan 50-60 persen produksi CPO milik perkebunan di daerah itu bisa diangkut perusahaaannya dari dewasa ini baru sekitar 30-40 persen saja.
"Untuk meningkatkan daya angkut itu Divre akan menambah lokomotif," katanya.
Dia menjelaskan, pendapatan PT KAI Divre Sumut dan NAD bersumber dari 55 persen angkutan barang termasuk CPO dan 45 persen lainnya dari angkutan penumpang.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009