Jakarta (ANTARA) - Wakil presiden ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla mengenang Sujiatmi Notomiharjo sebagai sosok seorang ibu yang terus mendukung keberhasilan putranya, Joko Widodo, di dunia politik dari belakang layar, khususnya ketika berkampanye pada Pilpres 2014.
“Waktu awal kampanye saja beliau sejak awal hadir. Akan tetapi, tidak mau muncul di publik. Beliau dekat dengan istri saya (Mufidah Kalla), selalu berdua-dua di belakang,” kata JK di Jakarta, Rabu.
Meskipun jarang muncul di muka publik, JK yakin doa Sujiatmi sebagai seorang ibu tidak pernah berakhir untuk Presiden Joko Widodo.
JK berharap agar Presiden Jokowi dan keluarganya diberi ketabahan atas kehilangan Sujiatmi di tengah kondisi Pemerintah yang menerapkan masa tanggap darurat untuk penanganan COVID-19.
Baca juga: Ibunda Jokowi akan dimakamkan di Karanganyar
Baca juga: Kapolri berbelasungkawa atas wafatnya ibunda Presiden Jokowi
Baca juga: Mahfud MD berdukacita atas wafatnya Ibunda Presiden Jokowi
“Pak Jokowi walaupun dalam situasi, dalam keadaan seperti ini, beliau tetap menjaga konsekuensi bahwa pemimpin itu harus menjaga masyarakat juga secara keseluruhan. Bahwa doa itu dapat dipanjatkan di mana saja,” kata JK.
JK juga mengatakan bahwa pihaknya menyampaikan doa bagi arwah Sujiatmi karena tidak dapat melayat langsung ke Solo sebagai upaya mencegah penyebaran COVID-19 makin luas.
“Inna lillāhi wa inna ilaihi rājiun, saya dan istri mengucapkan dukacita dan belasungkawa yang sedalam-dalamnya atas berpulangnya ibunda dari Bapak Jokowi, almarhumah Ibu Sujiatmi. Semoga Allah menempatkan di tempat yang tinggi di sisi-Nya,” ujar JK.
Pewarta: Fransiska Ninditya
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2020