Jakarta (ANTARA News) - Ibu Negara Ani Yudhoyono meminjamkan koleksi tudung kepala milik Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk dipajang dalam pameran kain baik dan tenun Indonesia bertajuk "Adi Wastra Nusantara 2009" di Balai Sidang, Jakarta, Rabu.

"Tudung kepala yang dipamerkan itu adalah milik beliau, yang diperoleh setiap melakukan kunjungan ke daerah. Pemberian tudung kepala tersebut sebagai penghormatan kepada beliau," kata Ani yang tampak anggun dalam balutan busana kebaya warna ungu.

Ia mengatakan, tudung kepala merupakan unsur penting dalam busana tradisional. Tudung kepala tidak hanya untuk melindungi kepala, tetapi juga memiliki makna dan fungsi lain, misalnya pelengkap busana yang dikenakan, menyimpan nilai-nilai religius, dan menunjukkan status sosial seseorang yang memakainya.

"Tudung kepala sangat banyak macamnya, salah satunya blangkon yang biasa kita lihat dikenakan laki-laki Jawa," ujarnya.

Tudung Kepala milik Presiden SBY tersebut bersanding dengan sekitar 130 tudung kepala dari berbagai daerah.

Tudung kepala atau topi tersebut terbuat dari bermacam-macam bahan seperti kain, serat-serat alam, bulu burung atau tulang binatang, kayu, manik-manik, logam, dan logam mulia.

Pameran ini merupakan bagian dari sebuah tema besar "Adi Wastra Nusantara 2009" yang diselenggarakan Himpunan Pecinta Kain Adat Indonesia yang terhimpun dalam Wastraprema.

Dalam kegiatan yang berlangsung hingga 19 April itu juga digelar pameran Seni Kriya Wastra yang terilhami oleh keunikan seni busana tradisional seperti pakaian para prajurit Pulau Nias, Mentawai Sumba, atau pakaian kebesaran pemuka adat, raja-raja nusantara, atau pakaian adat pengantin yang sangat kaya corak.

"Saya berharap desainer Indonesia jangan lepas dari ciri khas Indonesia tapi tidak ketinggalan zaman juga. Buatlah pakaian tradisional yang dideasin lebih atraktif dan menarik dengan bahan yang nyaman," ujarnya.

Hadir dalam pameran yang diikuti 340 peserta ini Ibu Mufidah Kalla, Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu, Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Watjik, Menteri Negara Koperasi dan UKM Surya Darma Ali.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009