Kehadiran listrik sangat dibutuhkan dalam situasi seperti ini

Jakarta (ANTARA) - Perusahaan Listrik Negara (PLN) mendukung penanganan virus corona atau COVID-19 dengan PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Timur menyiagakan 1.510 personil kelistrikan yang tersebar di seluruh wilayah kerja PLN UID Jawa Timur.

“Kehadiran listrik sangat dibutuhkan dalam situasi seperti ini, khususnya untuk rumah-rumah sakit yang menangani Pasien Dalam Pengawasan (PDP), maupun yang sudah positif terjangkit corona,” katanya General Manager PLN UID Jawa Timur Bob Saril berdasarkan informasi tertulis yang diterima ANTARA di Jakarta, Rabu.

Khusus di Provinsi Jawa Timur, PLN telah melakukan pengecekan dan pengawasan khusus terhadap pasokan listrik untuk 47 rumah sakit rujukan COVID-19 yang tersebar di seluruh Provinsi Jawa Timur, 17 diantaranya terdapat di Surabaya, termasuk RSUD Dr. Soetomo dan RS Universitas Airlangga yang menjadi rumah sakit rujukan utama.

“Pengecekan yang dilakukan meliputi pengecekan sistem suplai, jaringan, hingga alat ukur untuk masing-masing RS rujukan,” tambah Bob.

Sesuai Standar Operasi Prosedur (SOP), pasokan listrik untuk rumah sakit besar akan dipasok dari dua sumber, sehingga apabila sumber listrik utama mengalami gangguan maka langsung dipindahkan ke sumber listrik cadangan.

“Sebenarnya tidak hanya rumah sakit, karena sekarang kita sedang diimbau untuk melakukan jaga jarak sosial, maka aktivitas di rumah pasti meningkat, listriknya tentu harus kita jaga juga,” ucap Bob.

Selama masa siaga COVID-19 ini, petugas PLN juga telah dibekali dengan Alat Pelindung Diri (APD) termasuk masker, sarung tangan dan cairan pembersih tangan. Petugas juga bekerja dengan menjaga jaga jarak. Pengaturan jarak antar petugas dan juga dengan orang lain di lapangan diterapkan oleh petugas PLN saat menjalankan tugasnya.

Selain itu, PLN UID Jawa Timur juga menyiapkan 40 Unit UPS Mobile, 18 Genset dan 158 Unit Gardu Bergerak guna mengantisipasi keadaan darurat yang tersebar di seluruh Jawa Timur.

Selain di Jawa Timur, PLN juga menyiagakan 5.873 personil untuk menjaga pasokan listrik di Jawa Barat, yang terdiri dari 3.799 pegawai Pelayanan Teknik, 437 pegawai teknik dan 1.637 pegawai vendor jaringan. Selain itu, PLN juga menyiapkan 60 Buah Genset, 13 Buah UPS, 97 Unit Gardu Bergerak, 10 Unit Alat Deteksi dan 700 Unit Kendaraan Teknik sebagai antisipasi terjadinya gangguan.

“Petugas kami siagakan untuk menjaga pasokan listrik, selama masa pandemi masyarakat diimbau untuk tetap di rumah dan tentu membutuhkan listrik, ini harus kita jaga,” tutur General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jawa Barat, Agung Nugraha.

Agung juga mendorong masyarakat memanfaatkan layanan Contact Center PLN 123 atau melalui aplikasi PLN Mobile untuk mendapatkan layanan PLN, mulai dari penyambungan baru, penambahan daya, maupun layanan saat terjadi gangguan.

“Untuk mencegah penyebaran virus corona, pembayaran tagihan listrik atau pembelian token listrik juga bisa dilakukan secara online melalui berbagai saluran,” tambah Agung.

Pembayaran listrik dapat dilakukan di mana saja tanpa harus mendatangai kantor PLN. Diantaranya melalui ATM, Internet Banking, SMS Banking, Aplikasi Dompet Digital (E-Wallet) seperti Link Aja, Gopay, dan sebagainya ataupun melalui aplikasi E-Commerce seperti Tokopedia, Bukalapak, Traveloka, dan sebagainya.

“Pada intinya kami berkomitmen untuk mendukung penanganan Covid-19. Upaya terbaik akan kami lakukan agar pandemi corona ini dapat segera berakhir,” tutup Agung.

Baca juga: Wapres: Tagihan listrik masyarakat miskin akan diringankan
Baca juga: PLN siapkan kelistrikan wisma atlet dan RS Pertamina Jaya

Pewarta: Afut Syafril Nursyirwan
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020