Padahal undangan sudah menyebar, dan karena ada kasus ini, undangan yang telah menyebar ke masyarakat itu kita tarik lagi
Pamekasan (ANTARA) - Bupati Pamekasan, Jawa Timur, Baddrut Tamam terpaksa membatalkan resepsi pernikahan saudaranya, guna mencegah penyebaran virus corona (COVID-19) sebagaimana instruksi pemerintah pusat.
"Padahal undangan sudah menyebar, dan karena ada kasus ini, undangan yang telah menyebar ke masyarakat itu kita tarik lagi," kata Baddrut Tamam di Pamekasan, Rabu.
Baca juga: Polres Gorontalo Utara bubarkan resepsi pernikahan di tengah COVID-19
Bupati mengemukakan hal itu menanggapi protes sebagian masyarakat di Pamekasan.
Menurut Baddrut, kepentingan bersama dan orang banyak harus diutamakan. Ia berharap masyarakat tidak hanya memikirkan kepentingan diri sendiri, akan tetapi juga orang lain.
Instruksi pemerintah untuk tidak menggelar kegiatan yang melibatkan banyak orang adalah untuk kebaikan bersama, agar masyarakat segera bebas dari COVID-19 itu.
Baca juga: Gubernur Jatim imbau masyarakat tunda gelar resepsi pernikahan
"Oleh karena itu, kami mengajak kepada kita semua, untuk patuh pada ikhtiar yang sedang dilakukan pemerintah saat ini, agar kita segera bebas dari ancaman virus corona ini," katanya.
Sebab, sambung mantan Anggota DPRD Jatim dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini, negara yang cepat berhasil dari virus corona salah satunya yang bisa mengurangi kontak langsung dengan orang lain.
"Caranya dengan berdiam di rumah, tidak melakukan perkumpulan," ujar Baddrut.
Sementara itu, berdasarkan data Satgas Penanggulangan COVID-19 Pamekasan, saat ini warga Pamekasan yang terdata sebagai orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak 59 orang, sedangkan pasien dalam pengawasan (PDP) 1 orang.
Baca juga: Anies minta warga Jakarta tunda resepsi pernikahan
Pewarta: Abd Aziz
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020