Batam (ANTARA) - Pemerintah Kota Batam, Kepulauan Riau meminta agar Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang dipulangkan dari Johor, Malaysia tidak singgah terlalu lama di kota itu, tetapi langsung pulang ke daerah masing-masing.
"Bukannya kami tidak bertanggung jawab, tapi beban kami sudah berat," kata Wali Kota Batam Muhammad Rudi, Rabu.
Hal itu terkait dengan antisipasi penularan Virus Corona penyebab COVID-19. Apalagi, kasus COVID-19 banyak terjadi di Negeri Jiran.
Baca juga: Pasien positif COVID-19 di Batam adalah warga transit
Baca juga: Pasien COVID-19 di Batam meninggal
Ia berharap TKI dari Johor itu bisa langsung dinaikkan ke kapal dan menuju daerah masing-masing.
Wali Kota Batam meminta kerja sama dengan kepala daerah asal TKI tersebut, untuk mengurus warganya.
Di tempat yang sama, Plt Gubernur Kepri Isdianto mengaku telah meminta pemerintah pusat untuk mempertimbangkan langsung membawa TKI ke daerah masing-masing. Pemprov menyurati KBRI di Malaysia untuk menyampaikan ke Kemenlu.
Baca juga: Jumlah pasien corona di Batam jadi 3 orang
Baca juga: Seluruh aktivitas massal di Batam dibatalkan
Baca juga: 60 warga "close contact" pasien positif COVID-19 dikarantina di Batam
"Kasihan wali kota dan bupati yang terdampak. Takutnya tempat tidak cukup," kata dia.
Pemprov Kepri juga mempertimbangkan untuk memberlakukan karantina daerah (lockdown) secara mandiri, tidak menerima kedatangan TKI dari Johor, apabila tidak ada kepastian dari pemerintah pusat.
Pewarta: Yuniati Jannatun Naim
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2020